Hallo bro, ketemu lagi ama gue Panda404 a.k.a Sincester, gue
punya sedikit cerpen nih untuk ngisi waktu luang kalian, walaupun ga terlalu
bagus sih hehe, maklumin aje, ane bukan anak sastra hahahaha, ane cuman anak
sederhana yang tinggal didepan computer seharian sambil meratapi hidup *gaya*
oke langsung saja~
Tok tok tok, " bu, bisa saya meminjam Aru sebentar?
" , tanya seorang tamu. " Eh iya mas silahkan, Aruu, ada yang nyari.
" , kata bu guru. " Iya bu. " , kata gue seraya meninggalkan
kelas. " Ada apa ya pak Asep? " , tanya gue. " Gini toh pak,
kita ada meeting mendadak jam 2 nanti, bapak bisa izin sekolah dulu? " ,
tanya pak Asep selaku asisten Aru. " Hmmm, iyadeh ntar aku izin. Aku masuk
kelas dulu ya. " , kata gue. " Iya pak, maaf ganggu pelajarannya.
" , kata pak Asep. " Oh ya gapapa. " , kata gue seraya
meninggalkan pak Asep.
Yap, gue emang sendiri di kota ini. Ortu gue sibuk mengurusi
bisnisnya masing-masing, sampai-sampai hanya bisa pulang setahun sekali.
Surammm suramm-_- tapi gue dikasih kepercayaan sama papa untuk melanjutkan
bisnis Cafe , Villa , dan tambang ini. Bayangkan aja, gue yg masih kelas 1 SMA
ini disuruh ngurus ketiga bisnis besar, tapi, bisa juga kok gue ngejalaninnya,
untung gue ada Pak Asep, orang kepercayaan papa dulu. Sekaligus yang ngurus gue
waktu kecil jadi pak Asep yg ngurus segala sesuatu bisnis gue, tapi masih minta
saran gue juga biar ga salah ambil langkah. Gue punya 2 sahabat, satu namanya Anggi
satu lagi namanya Edo. Sifat dia? Ntar tau sendiri..
****
Bel Istirahat pun berbunyi, gue langsung ke meja piket.
" Bu, saya mau izin dulu ada kerjaan. " , kata gue. " Haha rapat
ya nak? Iya, tapi jangan lupa belajar dirumah ya. " , kata ibu itu. "
Hehe, iya bu. " , kata gue seraya mengambil surat izin. Gue langsung ke
parkiran mengambil vespa gue. Ini vespa hadiah ulang tahun dari kawan kecil gue
si Sukarno, tapi.. 6 tahun yang lalu dia meninggal karna kecelakaan :' .
****
Setibanya di kantor gue langsung ke ruang rapat. " Ini
dia bos muda kita udah datang ". Kata Pak Asep. " Hahahha bisa aja
toh pak. " , kata gue sambil tertawa. " Jadi begini, bisnis Cafe kita
lagi naik daun. Dalam 2 bulan ini penghasilan kita 80% lebih besar dari
sebelumnya, jadi perusahaan pak Luthfi ini mengajak kerja sama dengan membuat
cabang. Jadi bagaimana? Bapak setuju? " , tanya pak Asep. " Hmm, tapi
bagaimana dengan koki untuk cabang? Apa bapak sudah mendapatkan koki yang cukup
handal? " , tanya gue. " Itu sudah dapet pak, gini, anaknya pak
Luthfi ini punya anak buah yang bisa dianadalkan dalam bidang memasak. Jadi
bapak gaperlu takut. Gimana? " , tanya pak Asep sekali lagi. " Hmm,
oke, kita buat cabang langsung hari ini. Ini uang 3M sekiranya cukup kan pak?
" , kata gue sambil menuliskan cek. " Oke pak, dilaksanakan! " ,
kata pak Asep. Gue pun meninggalkan kantor dan langsung ke kostan. " Pak,
anak itu hebat ya , masih kecil udah cerdas berbisnis. " , kata pak
Luthfi. " Iya pak, saya bangga punya bos seperti dia. " , kata pak
Asep.
****
Diperjalanan ke kostan.. Ga sengaja tiba" ada cewek
langsung nyebrang aja. Tabrakan pun tidak bisa terhindari, untung saja gue lagi
bawa vespanya lagi pelan. Gue langsung minggirin vespa dan menghampirin tuh
cewek. " Aduh mbaa, maaf ya, tadi saya tidak sempat belok, jadi ketabrak
deh. Saya antarin ke rumah sakit mau? " , tanya gue. " Aduhhh, sakit
nihhh, kalau rumah sakit ga bakal sempet, salahnya gue pusing banget. " ,
kata tu cewek. " Yaudah, istirahat di kostan gue mau? " , tanya gue.
" Ih mesum lo!! " , kata tu cewek. " Yaelah mba, rumah mba dmn?
" , tanya gue. " Rumah gue jauhh, yaudah gue istirahat di kostan lu,
awas kalau lu berani mesum!! " , kata tu cewek. " Yaudah yuk. "
, kata gue nuntun tu cewek.
****
Catatan: di sekolah,
gue kayak orang sederhana, kostan tidak terlalu besar dan juga vespa. Jadi
tidak ada yang tau kalau gue ini bos dari ketiga bisnis tadi. Orang berpikir
gue ini cuman bocah kecil yang lumayan cerdas dan tampan :v. Yang tau hanya ibu
guru yang biasa nunggu meja piket dan ketiga sahabat gue ( Anggi , Edo ,
Sukarno :v )
Sesampai di kostan. “ sorry kostan gue berantakan, maklum
tinggal sendiri. “ , kata gue. “ ya gapapa, aku numpang istirahat ya. “ , bales
tu cewek. “ Aru. “ , kata gue sambil
mengulurkan tangan. “ Stella. “ , kata tu cewek sambil salaman dan tidur
dikasur. “ huft, sialan, yaudahlah gimana lagi, gue udah nabrak dia. Daripada
bingung mending gue ke mall beli perlengkapan makan malam. “ , batin gue.
Akhirnya gue hidupin vespa dan meninggalkan surat di meja kalau gue pergi beli
bahan makanan.
Di mall...
“ oiii Aruu!! Ngapain luuu? “ , teriak seseorang dari
belakang. “ eh lu Nggi, kagak, gue cuman mau beli bahan makanan. “ , bales gue.
“ gue nginep dikostan lu yaaa, di kostan gue lagi gk ada makanan, maklum
tanggal tua kwoakwoakwo. “ , kata Anggi. “ woles bro, tapi bantu gue belanja. “
, kata gue. “ yoi kwoakwoa thanks yo. “ , kata Anggi. “ sekalian telfon si Edo,
ajak aja dia nginep. Besok kan libur juga. “ , kata gue. “ hehe, kagak ada
pulsa masbro. “ , bales Anggi. “ yaelah, nih pake hp gue. Gue kesana dulu ya. “
, bales gue. “ okedeh, ntar gue nyusul.” , bales Anggi. “ halo, Daff? “ , tanya
Anggi di telfon. “ eh, kok hp Aru di lu? “ , tanya Edo. “ kita mau ngajak lu
nginep di kostan Aru. Jangan lupa dateng ya. Bye. “ , kata Anggi mengakiri
pembicaraan. “ yah elah, yaudah langsung ke kostan ahh. “ , batin Edo. “ oii
Aruuu. “ , teriak Anggi. “ eh, lu sini dulu coba. “ , bales gue. “ apaan? “ ,
tanya Anggi. “ kita mau masak apa malem ini? “ , tanya gue. “ hmm BBQ yok,
untuk menu utama kita buat Ayam pedas lada hitam aja. “ , kata Anggi. “ hmm,
boleh juga tuh. “ , bales gue. Kami pun mencari bahan-bahan
makanan,cemilan,minuman, dan juga perlengkapan untuk bulan depan. Setelah
selesai kami langsung pulang.
Edo sudah sampai di kostan Aru.
“ aruu!! Sempaxxx!!! Ini guee!! Buka cok!! “ , teriak Edo.
Stella yang sudah bangun membuka pintu. “ lu? lu siapa? Mana Aru? “ , tanya Edo.
“ lu yang siapa?? Aru pergi . “ , kata Stella. “ gue Edo kawannya Aru, tadi gue
disuruh ke kostannya. “ , kata Edo. “ kawannya? Serius? Mana buktinya? “ , tanya Stella. Edo pun
memperlihatkan foto dia bersama Aru. “ nih, mau gue telfon si Aru ha? “ , tanya
Edo. “ hehehe sorry, masuk aja gue kawannya Aru. Stella. “ , kata Stella sambil
mengulurkan tangan. “ Edo. “ , kata Edo sambil bersalaman. “ Tiinnnnnnnn “ “
tuh Aru pulang. “ , kata Edo. “ haloo bro sorry nunggu lama. “ , kata gue. “
ohya lupa, kenalin Stella ini Sempax, Sempax ini Stella. “ , kata gue. “ gue Edo
cok -_- kami dah kenalan. “ , kata Edo. “ ohya, lu mau gue antar pulang Stell?
“ , tanya gue. “ guee.. boleh deh, anterin guee yaaa :D“ , kata Stella. “ nih
anak udah numpang banyak oceh pula. “ , kata Anggi. “ udah biarin aja, yaodah
cepet siap-siap“ , kata gue. “hehe okedeh yok kita pergi. “ , kata Stella. “
bro , gue anterin Stella dulu ye, kalian siapin aja untuk kita pesta. “ , kata
gue.
Setengah jam berlalu akhirnya gue sampe di rumah Stella.
“ paahh paahh stella pulang. “ , teriak Stella. “ ini dia,
kemana aja kamu? “ , kata papanya Stella. “ maaf om, tadi sore saya ga sengaja
nabrak Stella, untung ga parah, setelah istirahat saya antar pulang om. “ ,
kata gue. “ kamuuu kamuu Aru kan?? “ , tanya papanya Stella. “ iya Pak Luthfi,
saya anak buah om di Cafe. “ , kata gue sambil mengedipkan mata * mengedipkan mata bukan artinya maho -_-
tapi ngasih code biar boong -_- * “ ehiya, kamu mau masuk dulu nak? “ ,
tanya pak Luthfi. “ enggak pak, saya ada urusan. Sekali lagi maaf ya pak. “ ,
kata gue. “ iya gapapa, kamu berani bertanggung jawab. Saya senang. “ , kata
pak Luthfi. “ makasih pak, saya pergi dulu ya. Assalam. “ , kata gue seraya
menghidupkan vespa dan pulang ke kostan. “ pa, itu anak buah papa? Cakep juga
ya hihi . “ , kata Stella. “ eh, ntar kamu tau sendiri. “ , kata papa Stella. “
maksudnya pa???? “ , tanya Stella. “ tau ah, papa capek mau tidur. “ , kata
papa Stella seraya meninggalkan Stella. “ yahh papaaaaa. “ , teriak Stella.
Sesampai di kostan.
“ Do, rahasia gue jangan sampe tu cewek tau.Cukup lu betiga
aja yang tau itu. “ , kata gue. “ iy ru, tapi kenapa? “ , tanya Edo. “ gue gaenak aja rasanya,
mending orang tau gue ini orang sederhana daripada ntar dianggap bos. “ , kata
gue. “ okedeh, yokk kita pesta!! “ , kata Edo. “ oke!! THIS IS PARTY!!!!!!! “ ,
teriak kami bertiga. Kami pun masak-masak, bercanda ria, sampai bermain game
sampe larut malam, tidak terasa sudah tengah malam. Kami terlelap..
Pagi harinya..
" Siang, Aruuu ini aku Stella. " , teriak Stella.
Aru terbangun karna suara teriakan Stella yang cukup kencang dan segera membuka
pintu. " iyaiya bentar. " , kata gue. " ya Stell ada apa? "
, tanya gue. " gpp, gue pingin main-main disini aja, sekalian mau ngomong
makasih yang kemaren. " , kata Stella. " oh gitu, udh? aku mau tidur
lagi nih. " , kata gue. " eh tidur mulu lu-_- jalan yok. " ,
ajak Stella. " ga ah ogah. " , bales gue. " ayoolahhhh. " ,
rengek Stella. " emang mau ngapain??? " , tanya gue. " aku mau
ke Cafe, aku penanggung jawab koki disana. " , kata Stella. " mampus
gue -_- " , batin gue. " kok bengong? " , tanya Stella. "
gapapa, benter, gue nelpon kawan dulu. " , kata gue seraya pergi menjauh.
" pak, tolong omongin ke seluruh karyawan Cafe, bilangin suruh pura-pura
kalau gue ini karyawan disana tapi lagi libur. " , kata gue. " iya
pak, kenapa? " , tanya pak Asep. " gapapa, tolong sampein ya. "
, kata gue dan mematikan telfon. " udah? " , tanya Stella dari kejauhan.
" ya, gw mandi dulu. " , kata gue langsung memasuki kamar. setelah
selesai mandi gue langsung mengambil jaket dan dompet dan segera menuju keluar.
" yok " , kata gue. kami berdua pun pergi ke Cafe. setelah memakan
waktu sekitar satu jam, akhirnya kami sampai di Cafe. " siang bos. "
, kata seorang pelayan. " zzzz sssttt. " , kata gue. " ups, maaf
lupa. " , kata pelayan itu sambil menunduk. " untung Stella tadi
langsung menuju ke kantornya. " ,
batin gue." Ru, gue handle 2 cabang loh. " , kata Stella kesenangan.
" iya, hebat yah. " , kata gue santai. " yahh gitu doang, yok
gue traktir sebagai pesta keberhasilanku. " ga usah, gpp. " , kata
gue. " yah, oke. parah. masa nemenin makan aja gamau. okeeee. " ,
kata Stella. " zzz nih anak, yodah ayok . " , kata gue. " yeee
gitu dong. " , kata Stella. gue dan Stella makan di Cafe itu sebagai acara
keberhasilannya. dia ga tau kalau bosnya gue hihihi. setelah makan beberapa
lama akhirnya kami memutuskan untuk pulang. setelah sampai dirumah Stella, gue
langsung pamit untuk pulang ke kostan...
Sesampai di kostan..
" eh kenapa bro? kok buru-buru? " , tanya gue.
" gue pulang dulu sob. besok gue mau jemput kawan kk gue dulu dibandara,
udah dulu ya sob. bye" , kata Edo seraya meninggalkan kostan. " yoii,
goodluck!!! " , teriak gue. " hmmm , tinggal si Anggi nih.. " ,
batin gue. tiba-tiba Anggi bangun. " eh, udah pagi. " , kata Anggi.
" pagi darimana? udah mau sore woii ==a " , kata gue. " eh iya,
bro gue pulang dulu ya. hehe. thanks pesta semalem. " , kata Anggi. "
woles. hati-hati yo dijalan. " , kata gue. " oke bro. " , kata
Anggi. " huft sepi lagi deh nih kostan. " , batin gue. " besok
tidur aja dah dirumah. " , batin gue.
Keesokan harinya, hari dimana Edo mau jemput seseorang di
bandara..
" Lama kali yaampuuunnn . ", batin Edo. "
Edo? Edo kan? " , tanya seorang wanita. " eh, iya. maaf, siapa ya?
" , tanya Edo. " ini aku, Melody, teh Meloo. masalupa? ", tanya
teh Melo. “ ohh teh Melo, hehe sorry teh, udah lama ga ketemu. “ , kata Edo.
“ohya, ini adik ku Shania, Shania ini Edo. “ , kata teh Melo. “ eh iya, Edo. “
, kata Edo sambil mengulurkan tangan. “ eh, Shania. “ , bales Shania. “ yok
pulang, udah ditunggu kak Jeje dirumah. “ , kata Edo. “ iya iya, udah kangen
ama si Jeje. “ , bales Teh melo. Mereka pun pulang ke rumah Edo, karena orang
tua Edo lagi keluar negri, jadi Teh Melo dan Shania tinggal di rumah untuk
beberapa hari ini. Tak terasa mereka sampai dirumah Edo. “ Jejeeee, aku
kangennnnn “ , teriak teh Melo. “ Aaaaa Melooooo, aku juga kangennn nihhh. “ ,
bales kak Jeje sambil berpelukan. “ eh
ada Shania juga, pa kabar? “ , tanya kak Jeje. “ sekarat, paling besok mati. Ya
baiklah, ga liat apa Shania senyum-senyum gitu? “ , bales Edo. “ hus, Edo
becanda mulu. Yok kita makan. “ , ajak kak Jeje. “ Ayoookk! “ , teriak mereka
bersama. “ jadi, Shania mau lanjut sekolah dimana? “ , tanya kak Jeje membuka
pembicaraan. “ aku ya, hmm deket sini
aja deh. “ , bales Shania. “ yaudahh, sekolah bareng Edo aja. “ , kata kak Jeje. “ hmm bolehdeh. “ , kata
Shania. “ oke, ohya, masalah rumah udah dapet kok, disebelah sini ada rumah
yang dijual, tapi kalau kalian mau nginep disini kami senang hati menerimanya
kok. “ , kata kak Jeje. “ kami nginep disini seminggu aje ya, sekalian nyari
barang-barang untuk rumah baru hahaha. “ , kata teh Melo. “ yaudah gapapa,
seperti dugaan ku, si Shania pasti milih sekolah deket rumah, untuk aku
dafterin hehe. “ , kata Jeje. “ jadi besok aku tinggal masuk ya? “ , tanya
Shania. “ iya. “ , kata kak Jeje. “ horreeeee “ ,teriak Shania. “ ohya, kamu
besok dianterin sama Edo. “ , bales kak Jeje. “ oke gpp. “ , kata Shania.
Setelah mereka makan, mereka langsung ke kamar masing-masing karena sudah
kelelahan mereka terlelap.
Keesokan harinya.
“ oii Edo. “ , teriak seseorang dari belakang. “ hm, ah lu
bikin terkejut aje. “ , kata Edo. “ siapa nih Do? “ , tanya Anggi. “ ini, kenalin Shania, Shania ini Anggi. “ ,
kata Edo. “ Anggi. “ “ Shania “ , kata
mereka sambil berjabat tangan. “ Shan,
lu murid baru ya disini? “ , tanya
Anggi. “ iya, salam kenal ya. “ , kata
Shania. “ Parah lu, masih baru udah berani bawa yang macem-macem. “ , kata
Anggi. “ Ha? Maksudnya? “ , tanya Shania. “ Masa lu ke sekolah bawa monyet. “ ,
kata Anggi. “ mana monyet? “ , tanya Shania. “ tuh “ , kata Anggi sambil
menujuk Edo. “ ah sialan lu “ , kata Edo sambil mengejar Anggi. Shania hanya
tertawa melihat tingkah laku kawan barunya.
Sedangkan di kediaman Aru.
“ sial gue terlambat lagi. “ , batin Aru. Aru langsung
menghidupkan Vespa dan berangkat ke sekolah. Sesampai di sekolah. “ ha? Kok...
kampret lupa gue, di rumah kan jamnya mati, pantesan!! Sialll!!! “ , teriak gue.
“ itu Aru!! Oi Aruu!! “ , teriak Edo. " eh Do, kenapa do? tu siapa lagi?
" , tanya gue. " gpp , oh ini, adeknya kawak kk gue, namanya Shania,
kenalin, Shania ini Aru, Aru ini Shania." , kata Edo. " Aru. " ,
" Shania " , kata kami sambil berjabat tangan. " udah jangan
lama-lama, ntar suka. " , kata Edo. " eh kampret lu. " , bales
gue. " woii, capek gue ngejer, ayok masuk ke kelas. " , ajak Anggi.
" ayodah. " , kata kami bertiga. setelah sekolah kami pulang bareng,
sedangkan gue? ohya,gue lupa. si Stella kan sekolah disini juga, jadi kami
selalu pulang bareng berlima, kasian Anggi ga ada pasangan... enam bulan telah berlalu, kini kami
sudah saling memendam rasa. * bukan maho
woy -_- * gue sama Stella, Edo sama Shania * suram kali Shania yak :v kwaokwao * sedangkan Anggi? katanya dia
masih cari orang yang tepat.. oke, kami maklumi.. tidak terasa seminggu lagi
kami akan libur tahun baru. kami pun berkumpul di kostan gue untuk membikin
planning liburan * gaya make planning *
Di kostan gue..
" jadi gimana? Gunung? apa Pantai? " , tanya
Anggi. " Pantai!! " , teriak
Edo dan Shania. " Gunung!!! " , teriak gue ama Stella. " ribut
kali kalian, oi Aru , gw mau ngomong sebentar, ohya do sekalian sini. " ,
ajak Anggi. " kami gimana? " , tanya Stella. " ini masalah cowo
*ele " , kata gue. kami pun menjauh sedikit agar tidak kedengaran. "
gimana kalau kita make Villa lu ru? kan lumayan ada gunungnya dan ada pantainya
juga. " , kata Anggi. " yah elah, kenapa ga bilang daritadi. " ,
kata gue. " yaudah, fix kan? " , kata Edo. " Fixx!!! tapi ingat,
jangan bilang itu Villa punya gue, pura-pura aja itu punya lu Nggi. " ,
kata gue. " oke masbro! " , kata Anggi dan kami pun kembali ke kursi.
" hmm, jadi gini, gimana kalau kita liburan di Villa gue, kan ada pantai
ama gunungnya. " , kata Anggi. " Fix! " , teriak Shania dan
Stella. " oke, kita akan berangkat tiga hari lagi, jadi siap-siap ya,
sehari sebelum berangkat nginep disini aja biar bisa berangkat pagi. " ,
kata gue. " oke bos!! " , kata kami serentak.
lusanya kami sudah
berkumpul di rumah gue. " gimana? udah siap semua barang-barangnya? "
, tanya gue. " sudahhhh, eh coba lu cek si Anggi, bawa apaan dia, banyak
amat sampe bawa tiga koper:v " , kata Edo. " iya Nggi, lu bawa apa
sih? " , tanya kami. " hehe, mau tau? :v " , kata Anggi. "
yaiyalah, awas lu bawa bom " , kata gue. " kagak kok :v , nih koper
satu isinya pakaian, koper kedua makanan, yang ketiga... " , kata Anggi.
" ketiga apaan? " , kata gue. " hehehe, liat aja ndiri. " ,
kata Anggi. kami pun membuka koper ketiga. " sempaxxx!! pinter lu!!!
" , kata gue. " Sip Nggi!!! " , kata Edo. " ini apasih?
kami tidak mengerti. " , kata Stella ama Shania. " gue bawa PS3 ,
XBox , PSP , PS4 , dan Laptop gue. " , kata Anggi sambil cengar cengir.
" yeee, mau liburan apa main? tinggalin!!! " , kata Stella. "
hmm, yahhh okedeh. " , kata Anggi sambil cemberut. " hmmm,
dipikir-pikir bener juga kata Stella. kita kan mau liburan. " , kata gue.
" okedah!! kita makan malam lalu jam 2 pagi kita berangkat!! biar sampenya
pagi hahaha. " , kata Edo. " Oke!! " , kata kami serentak. kami
pun makan malam dan dilanjutkan dengan duduk-duduk diruang tamu, ada yang lagi
nonton tv. tak terasa sudah jam 01.30, kami pun mulai memasukan barang kemobil.
" yok semuanya, barang-barangnya masukin ke minivan gue. " , kata
gue. " sejak kapan lu punya minivan? " , tanya Stella. " ini
minivan punya keluarga gue, biasa dipake kalau liburan. " , kata gue
bohong. setelah memasukan barang, kami pun segera berangkat. " ohya, sebelum berangkat, matikan lampu
dulu sama tutup jendela ya. " , kata gue. " oke bos!! " ,bales
Edo. setelah semua siap, gue kunci kostan gue dan berangkat!!! " Liburan
Kami DATANG!!!!!!! " , teriak kami barengan. sudah beberapa jam kami
lewati, belum sampai juga, kami juga mulai capek. " Do, gantian dong
nyetir. gue mau istirahat, capek. " , kata gue. " oke, serahkan ke
gua, neng Shania, liat akang mu bawa mobil, gue gini-gini mantan pembalap loh.
" , kata Edo. " pembalap darimana? -_- lu markirin mobil aja nabrak
tukang parkirnya. " , bales gue. " hahahaha " , kami semua
tertawa.
Setelah dua jam.. " Do, belum sampe ya? " , tanya
Stella. " sabar Stell, tidur aja kalau capek, ntar aku bangunin kok.
" , kata gue. " ehh jangan, tuh!!! udah sampe. " , kata Edo.
" ha? sampe? Asikkk. " ,
teriak kami. “iya, tinggal sembrangin jembatan itu. “ , kata Edo. “ ha?
Jembatan? Mobil bisa masuk? “ , tanya Anggi. “ hehe, itu die, kagak bisa,
terpaksa jalan. “ , kata Edo. “ yahhhh, aku kan capekk. “ , kata Shania. “ ntar
aku gendong “ , kata Edo sok jantan :v. Mereka pun keluar mobil dan segera
menyebrani jembatan, barang-barang dibawa si Anggi, sedangkan gue gendong
Stella, Edo juga, gendong Shania. Kasian sekali Anggi.....
Akhirnya 30 menit perjalanan darat, kami pun sampai di
Villa. Huft~ capek cok. “ ahhh, sampe juga, gue tidurr ahhh. “ , kata gue. “
yahh, kita kan mau liburan, masa tidur. “ , keluh Stella. “ udah biar kita
istirahat dulu, ntar sore kita langsung ke pantai. “ , kata Shania. “ hmmm,
okedeh. “ , kata mereka setuju. Kamipun istirahat,makan,dan mandi * mandi sendiri-sendiri :v * setelah
rapi kami langsung ke pantai, karena pulau ini yang punya juga Aru, jadi tempat
ini tenang dan bersih. “ yok kita buat BBQ, yg cowo ikut gue ambil
perlengkapan, yang cewek ambil bahan makanan. “ , kata Edo. “ okee!! “ , kata
kami serentak. Perlengkapan jadi dan bahan makanan sudah siap diatas meja,
yuhuuu~ liburan ini kita akan senang-senang. “ nih BBQ sudah jadi, silahkan
santappp. “ , kata Stella. Kami semua makan di depan api unggun, sungguh sore
yang tidak bisa dilupakan, kalau lupa berarti kami anemia :v * insomnia cacat, yg nulis lagi mabok * .
“ Stell ikut gue dong. “ , ajak gue. Stella mengikuti Aru. “ mau ngomong apa
Ru? “ , tanya Stella. “ kamu kan tau, kita udah lama saling bersama. “ , kata
gue. “ terus? “ , tanya Stella. “ hmmm gimana ya.... “ , kata gue gugup. “
ngomong aja gapapa kok. “ , kata Stella. “ gue sayang ama kamu!!! “ , kata gue.
“ hmm aku tau kok kamu akan ngomong kayak gitu. “ , kata Stella. “ jadi jawabannya?
“ , tanya gue. “ ntar aku kasih tau, yang pasti aku juga suka sama kamu. “ ,
kata Stella. “ okedeh, yuk ngumpul lagi tuh lagi pada tiduran. “ , ajak gue. “
yok. “ , bales Stella.lagi enak-enaknya kita tiduran diatas pasir, tiba-tiba
Anggi mengeluarkan suara emasnya *tunggu,
dia tidak nyanyi kok ;v* “ woi!! Ada cewe terdampar tuh!! “ , kata Anggi. “
ha? Mana? Mana?? “ , tanya kami. “ ituuuu. “ , kata Anggi dan langsung berlari
ke cewe itu. “ yah pingsan, mau kita apain nih? “ ,tanya Anggi. “ jadi makan
malam aja huahaah “ , kata gue. “ gue serius cok, jgn main-main “ , kata Anggi.
“ hheehe, bawa ke Villa dulu aja. “ , kata gue. “ hmmm, okedeh. “ , kata Anggi.
Anggi pun menggendong tuh cewek ke Villa, “ sini aja, di kamar kami aja. “ ,
kata Stella. “ hmm okedeh. “ , kata Anggi. Setelah meletakan cewek tadi kami
langsung mandi dan siap-siap untuk makan malam. Kelima sahabat ini sudah segar.
“ tadaa, saatnya makann. “ , teriak Edo. “ ha? Makan? Mauu.. “ , kata seorang
cewe dari belakang. “ eh udah bangun, sini bareng kami makan. “ sorry ya
ngerepotin kalian, ngomong-ngomong kalian siapa? :v “ , tanya cewe tadi. “ nih
cewek cakep-cakep blo’on juga ya, lu tadi terdampar di pinggir pantai, yaa gue
tolongin. “ , kata Anggi. “ ohh, thanks ya, kenalin gue Vanka. “ , kata tu
cewek. “ Anggi, panggil aja si cakep. “ , kata Anggi sambil berjabat tangan. “
ehm ehm, anggi udah dpt tuh ;v “ , ejek Edo. “ hahaha gue kepret lu. “ , kata
Anggi. “ ohya kenalin gue Aru, itu Edo, itu Stella dan yang ujung Shania. “ ,
kata gue. “ hehehe, gue Vanka, salam kenal semuanya. “ , kata Vanka. “ yok kita
makan. “ , ajak gue. “ ayokkkk. “ , bales mereka serempak. Setelah makan mereka
berkumpul di ruang tengah.
Diruang tengah..
“ jadi kamu kenapa bisa terdampar? “ , tanya Stella. “ apakah kamu tidak sadar?
Jembatan penghubung ke pulau ini kan hancur. “ , kata Vanka. “ maksudmu? Ha?!
Yang benar saja!! “ , kata Stella. “
kamu tau darimana? “ , tanya gue. “ gini ya, kamu tau tentang terrorist israel
corp ? “ , tanya Vanka. “ hmmm, pernah denger sih. “ , bales gue. “ mereka
mengincar bos muda yang punya tiga bisnis besar. “ , kata Vanka. “ itu kann. “
, batin Anggi dan Edo. “ kampret, itu kan gue. “ , batin gue. “ kenapa mereka
mengincar dia? “ , tanya gue. “ karna bos penghubung tambang didunia itu dia. “
, jelas Vanka. “ jadi bagaimana kita bisa pulang? “ , tanya Shania. “ itu dia,
aku lagi menyelesaikan project kereta bawah air. “ , kata Vanka. “ maksudnya? “
, tanya Anggi. “ gue juga terdampar di pulau ini dari dulu hehe. “ , kata Vanka.
“ oke, ayo kita selesaikan project itu, untung saja Anggi itu pintar mesin dan
gue pinter Hitung-hitungan, dan Edo pinter IT. “ , kata gue. “ oke!! “ , bales
mereka semua. Karna project ini sudah
mau selesai, jadi kereta bawah laut bisa diselesaikan pada hari itu juga. “
oke, kalau sudah, kita harus pergi dari pulau ini, mereka pasti mengincar kita.
“ , kata Vanka. “ oke!!” , kata mereka dan langsung masuk ke kereta. Kereta
berhasil jalan dengan mulus.
Di Kereta..
“ hmm, kira-kira perjalanan pulang memakan waktu berapa
hari? “ , tanya gue. “ sekarang jam berapa? “ , tanya Vanka. “ sekarang jam 6
pagi. “ , kata gue. “ oke, jam 10 malem juga sampe di pinggir pantai. “ , kata
Vanka. “ hmmm, oke. “ , bales gue. Karena kecapekan, mereka semua tertidur
dengan lelap. Pada siang harinya mereka sudah terbangun, “ yuk makan dulu,
untung aku bawa bekal untuk kita. “ , kata Stella. “ yuk sayaang kita makan. “
, ajak Edo. “ iya sayangg. “ , jawab Shania. “ ehm ehm, udh jadian nih. “ ,
ledek Anggi. “ iya tuh, ceritain kekk. “ , kata Stella. “ hahaha, okedeh, jadi
ceritanya gini.. “
===============
Di sebuah pantai..
“ Shan, keluar yokk. “ , ajak Edo. “ kemana?? Mereka pada
tidur tuh. “ , kata Shania. “ ada yang mau aku omongin. “ , kata Edo. “
okedeh.. “ , kata Shania. “ kamu mau ngomong apa? “ , tanya Shania. “ gini deh
Shan, aku ada puisi.. “
Shaniaku.
Mungkin ini terlalu hina bagimu untuk menyukai pria
sepertiku...
Mungkin pria sepertiku hanya bikin malu kamu..
Shaniaku...
Mungkin terlalu cepat ku katakan..
Mungkin angin pantai inilah yang membawa pergi kata-kataku..
Shaniaku..
Aku menyayangimu..
Lebih dari menyayangi diriku sendiri..
Mungkin kau anggap diriku ini hanya sebuah Jerami di tumpukan jarum
tapi ingatlah, bahwa dirikulah yang menyayangimu setulus hati..
Shaniaku..
Maukah kau menjadi pacarku?
Tiba-tiba Shania meneteskan air mata. “ Shan, kamu kenapa?
Kalau kamu menolaknya aku gapapa kok, aku ikhlas, kita bisa bersahabat saja. “
, kata Edo. “ bukan gitu.. aku terharu.. baru kali ini aku diperlakukan seperti
ini sama seorang cowo.. “ , kata Shania. “ jadi jawabanmu? “ , tanya Edo. “ Aku
menolakmu. “ , kata Shania. “ iya gapapa kok J
“ , kata Edo sambil tersenyum. “ belumm, aku menolakmu untuk jadi sahabatku. “
, kata Shania. “ jadi kita? “ , tanya Edo. “ ya! Kita pacaran J “ , kata Shania.
Mereka pun berpelukan seketika.
====
“ oh jadi lu nembak si Shania waktu kami tidur ye? “ , kata
Anggi. “ yoi bro haha. “ , kata Edo. “ Congrats yeee. “ , kata Stella. Kami pun tertawa bersama, tapi
tidak seperti Aru, dia diam. “ Ru, lu kenape? “ , tanya Edo. “ mungkin
keberadaan ku hanya membahayakan mereka. “ , batin gue. “ ruuuu. “ , panggil
Stella. “ apa sebaiknya aku menyerahkan diriku saja. “ , batin gue. “ Aru! “ ,
teriak Stella. “ Eh iya, sorry ngelamun, congrats ye broo. “ , kata gue. “
hahah thanks yo. “ , kata Edo. Tiba-tiba “Jduuurr” “apaan tuh? “ , tanya Edo. “
sial ada perompak!! Semuanya merundukk. “ , kata gue. “ mana perompak? “ ,
tanya Edo. “ lu diam aja, ada orang tadi bawa pedang. “ , kata gue. “ semua diam, jangan sampe buat suara.” , kata gue berbisik. “ mana anak tadi? “ ,
kata perompak tadi sambil liat kesana-sini. “ gue cek sana ah. “ , kata
perompak. “ dia mulai mendekat. “ , batin gue. Saat perompak tadi semakin
mendekat gue keluar dan langsung menghajar wajah perompak itu sampe jatuh, gua
serang titik vitalnya *bukan
kelaminnya-_-* tapi ulu hatinya, gue serang dengan jari gue, dan dia
langsung senap dan akhirnya pingsan. “ kita sudah diincar, Vanka, kamu bisa
bela diri? “ , tanya gue. “ bisa, gue sabuk hitam karate. “ , kata Vanka. “oke, kalian yang cewe ke gerbong paling
belakang, kalian duduk di save zone, mereka ga bisa kesana selain lewat sini. “
, kata gue. “ oke, ayuk kita pergi. “ , ajak Vanka. “ Ruuuuuu. “ , rengek
Stella. “ gpp, kamu kesana aja. “ , kata gue. “ goodluck!! “ , kata Stella
seraya pergi bersama Vanka dan Shania. “ yok, yang merasa laki kita lawan
mereka. “ , kata gue. “ make apa? Tangan kosong? Ayok. “ , kata Edo. “ Nggi,Do,
kita make posisi Diamond, ingat kan? Waktu kita di club bela diri dulu. “ ,
kata gue. “ ingat! Intinya saling menjaga “ , kata Anggi. “ Wuuhh Bangs*t , lu
apain temen gue, gue tampol palalu ampe mampus. “ , kata perompak satu lagi
yang baru datang. “ serang!!! “ , teriak gue. Kami pun melawan 10 vs 3, yak, kami
menang, tapi.. kami dapat luka yang cukup serius. “ kalian jangan senang dulu
hahhaa, kami sudah merusak remnya. Sampai berjumpa lagi di neraka huahahaha. “
, kata perompak yang masih sekarat. “ ahh bangggs*ttt “ , kata Anggi dan
menghajar perompak tadi sampai mati. “ jadi apa yang harus kita lakukan? “ ,
tanya Edo. “ gini, kita kembali ke tempat cewe-cewe tadi. “ , kata Anggi.
Ditempat save zone.
“ Aruuuu. Kamu gapapa? “ ,kata Stella sambil memeluk Aru. “
Dooo, kamu gpp sayang? “ , tanya Shania. “ kami gpp kok .” , kata kami berdua. “
jadi bagaimana nasib kita? “ ,tanya Vanka. “ kita sudah terjebak, kereta ini ga
bisa rem lagi. “ , bales Anggi. “ maksud.. maksud kamu? “ , kata Vanka. “ ya
kita terjebak. “ , kata Anggi. Mereka merasa sedih dan ada yang sampai nangis.
“ gpp sayang, kamu pasti selamat kok. “ , ucap Edo ke Shania. “ iya syg. “ ,
kata Shania sambil menangis. “ lu bedua ikut gue. “ , kata gue. “ oke. “ , kata
Edo dan Anggi serentak. “ gini, gue nyerahin diri aj. “ , kata gue. “ gila lu!
mending kita mati bersama daripada lu aja yang mati. “ , kata Edo. “ tidak,
kalian jaga mereka, ingat, jaga selalu Stella untuk gue. “ , kata gue seraya
meninggalkan mereka. “ Ru! Mending lu bunuh gue sekarang! Daripada lu mati
sekarang. “ , kata Edo. “ Do,Nggi, inget, gue ga bakal membiarkan sahabat gue
mati. Ingat! . “ , kata gue dan langsung pergi ke belakang untuk menemui bos
mereka. “ Do, yuk kita pergi. Ingat amanah Aru. “ , ajak Anggi. “ cih, persetan
dengan amanah. “ , kata Edo dan mengejar
Aru. “ oke, gua pisahkan gerbong ini sama gerbong belakang, biar mereka aman. “
, batin gue. Gue langsung membuka kuncinya dan menariknya sampai terlepas.
Gerbong itu terpisahkan. Aru langsung kebelakang. “ apa yang kau mau? “ , tanya
gue ke bos perompak. “ nyawamu! “ , bentak bos itu. “ambil saja, tapi lu jangan
menyentuh sahabat-sahabat gue. “ , kata gue. “ oke! Bisa diatur. “ , kata bos
itu. * ini bos perompak apa jin kaleng
ya? Jin Lampu woiii bukan kaleng -_- *.” Hahaha, lu pikir gue akan membuang
nyawa gue gitu doang? “ , batin gue.
Aru langsung melempar alkohol yang diambilnya dari parfum
tadi dan melemparkan molotov, alhasil gerbong itu meledak, kami terpental
bersama. Edo yang melihat itu langsung semakin cepat mengejarnya. “
Aru!!!!!!!!!!!! “ , teriak Edo. Stella
yang mendengar itu langsung pergi ke tempat Edo dengan Shania dan Vanka. “ Do! Mana
Aru? Nggi! Aru tadi bersama kalian kan? “ , kata Stella. “ Aruu... Aru meledak
Stell. “ , kata Edoo sambil menangis. “ ha? Ga mungkin!!!! “ , teriak Stella. “
yang sabar ya Stell. “ , kata Shania yang berusaha menenangkan. Stella langsung
pergi ke pinggiran dan langsung teriak “ Aruuu!!! Aku
mencintaimu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! “ , teriak Stella. Aru ternyata masih hidup,
dia mendengar kata-kata Stella itu dengan kekuatan terakhir yang dia punya. “
syukurlah. “ , kata Aru dan memenjamkan mata. Yap bro, Aru meninggal. Badannya
hangus. Bukan hangus lagi, tapi sudah tidakk ada tubuh. Hanya kepalanya saja
yang ditemukan. Aru tersenyum saat meninggal. Dan makam Aru diletakkan
disamping makam Sukarno.
Satu bulan kemudian..
“ Bro, nih gue bawa’in makanan kesukaan lu, lu suka Ayam
pedas lada hitam kan? Gue bawak kok, gue ga bakal lupa makanan kesukaan lu. “ ,
kata Edo sambil menaruh makanan itu diatas makam Aru. Stella hanya memeluk
nisan Aru sambil menangis. “ ohya bro, gue udah jadian sama Vanka. Gue sedih
sebenarnya ga bisa ngeraya’in ini tanpa lu, gue yakin lu udah dapet tempat yang
paling indah di atas sana. “ , kata Anggi sambil mengelus nisan Aru. “ gini aja
bro, kita makan didepan makam Aru, ada Sukarno juga tuh. “ , kata Edo
menenangkan perasaan sahabatnya ini.
Mereka pun makan dengan lahap didepan nisan kedua sahabat mereka itu.
“ Sayang, sampai kapanpun aku akan menjadi pasanganmu, butuh
1000 tahun untuk mendapat pasangan sepertimu. Terima kasih sayang atas
segalanya. “ , batin Stella
Tamat.
Creator By : Orang Maho :v
Thanks to : JKT48 Cyber Team
Sempax ni sih lio, :v keren ceritanya
ReplyDeletemakasih yo :v
ReplyDeleteKampret !!! Terbawa suasana gua baca nya -___-
ReplyDeletetapi good lah Cerita nya
Makasih kk anon :v
ReplyDeleteaokwokawkowaokaw kk anon sempak lu lio :v lu tau gak gua siapa ?
ReplyDelete