Kumpulan Cerpen dan Fanfict dari fans Fans JKT48 @story_48

Sebuah kenangan terindah




Sebuah Kenangan Terindah
Suatu sore di sebuah cafe, ada seorang laki-laki muda yang rupawan dia tak pernah lupa dan tak pernah ketinggalan barang yg selalu di bawanya. Ya barang itu adalah sebuah kamera. Tapi ini bukan tentang kamera tapi ini tentang gua. gua Alvin, gua adalah seorang mahasiswa di sebuah universitas ternama di kota gua. Kamera.. kamera udah gua anggap seperti pacar gua sendiri.
Kurang lebih 1 ½ tahun gua jomblo dan kurang lebih udah 1 tahun gua jadi penghuni setia cafe ini setelah pulang kuliah dan rutinitas pekerjaan, dan tak seperti biasanya gua liat seorang perempuan tinggi, cantik, putih yang membuat gua tertarik dan disaat gua liat dia hati gua dek-dekan ga jelas gtu. Berbekal kamera yg gua bawa gua diem diem foto dia. Setelah itu gua kuat diri dan mental gua buat kenalan sama cewe itu.
Dengan pura pura, gua minta izin buat duduk disebelahnya, dan dia ngizinin gua duduk disitu, selagi mencoba memeriksa kamera, gua bilang “Hai, aku Alvin” ucap gua dengan nyodorin tangan berharap untuk di sambut oleh tangan lembut seorang wanita yg ada di samping gua ini. Diapun menyambut tangan gua dengan tangan lembutnya. “Hai jg, aku veranda” ucapnya, “eh tapi panggil aku ve aja” sambungnya sambil memberikan senyum indahnya. Tak lama dari situ kita pun berbincang banyak hal.
Hari sudah semakin gelap dan ve pun harus segera pulang karna takut di marahi orangtuanya, dari situ gua coba buat memberi tumpangan. “Ve mau aku anter pulang?” dengan sedikit memberikan senyum dia berkata “emang kamu mau nganterin aku pulang?” jawabnya, gua jawab “kamunya mau engga aku anterin?” sambil tersenyum lebar ve hanya menganggut, yes gua bilang dalam hati ini, itu pertanda dia mau gua anterin pulang, bahagia bukan main hati ini mendengar perempuan cantik mau gua anter pulang. Setelah sampai di rumhnya ve, dan dia turun dari motor gua,
“makasih ya udah mau nganterin aku”
“sama samaa ve”gua bilang. Dan ve pun mengajak untuk mampir terlebih dahulu
“ mau mampir?”
“next time aja ya.. udah malem ga enak sama orang rumah” jawab gua
“ohh yaudah aku masuk ya” ve berkata sambil tersenyum.
Sesampainya di rumah setelah gua nganterin ve, gua langsung ambil laptop dan memindahkan foto ve yang gua ambil secara diam diam di cafe, pas mandangin foto ve hati ini berkata kalo semua kriteria cewe ideal gua ada di ve, fix gua jatuh cinta. Dia juga mencepol rambutnya waktu itu, menurut gua cwe yg rambutnya di cepol itu kecantikannya nambah 100 kali lipat. Dan dia punya senyum yang maniss bangettt. Senyum yang membuat hati gua tentram, damai, dan tenang.
Tanpa terasa hari sudah berganti hari, gua makin deket sama ve, ga perlu waktu lama gua langsung ngerasa nyaman sama gadis yg gua temui di cafe. Gua pun sering antar jemput ve ke kampus, ternyata ve itu adik kelas gua di kampus. Dan setelah beberapa bulan gua jalan sama ve, gua bertekad untuk menyampaikan perasaan ini sama ve.
Di saat semua kegiatan di kampus selesai dan gua gaada kerjaan hari ini, gua langsung bergegas menuju ke fakultas dimana tempat ve kuliah untuk gua jemput, setelah sesampainya ve di depan gua dan mengajak untuk cepat pulang, gua dengan sangat gugup mengatakan perasaan yg telah gua pendam beberapa bulan ini, “ehmm.. ve.. aku boleh ngomong sesuatu ga?“ dengan santai dan sedikit tertawa ve pun menjawab “mau ngomong apa? Masa mau ngomong aja pake minta izin segala, kaya mau ke toilet aja..” sambil garuk garuk kepala gua bilang “sebenernya aku suka sama kamu ve.. dari pertama aku ketemu kamu di cafe, kamu mau ga jadi pacar aku?” ve langsung terdiam setelah mendengar kata kata yang ku lontarin sama dia. Dengan sedikit gelisah gua menunggu jawaban dari ve. Tak lama ve pun menjawab “maaf aku ga bisa vin “ gua langsung tercengang dan menunduk lesu setelah mendengar apa yg ve katakan. Melihat gua seperti itu ve langsung bilang “ aku gak bisa nolak kamu maksudnya” ve bilang itu sambil tersenyum, gua kaget dan sedikit salah tingkah karna ternyata ve mau jadi pacar gua. Dengan hati yang berbunga bunga kita pun langsung berbegas pulang karna ve ada acara keluarga.
Setelah beberapa bulan jalanin hubungan ini sama ve, gua rasa gua makin sayang banget sama yang namanya jessica vernanda, dia adalah semangat hidup gua saat ini, dan ve bagaikan penerang di hidup gua, sekarang hubungan gua sama ve semakin romantis, malah bisa di bilang kita pasangan yang paling romantis di kamus ini, kemana pun, dimana pun kita selalu berdua, dia sering nemenin gua hunting foto buat kerjaan gua, ya gua adalah seorang photografer di sebuah kantor majalah remaja di kota gua. Dan gua juga sering banget ngajak dia buat ikut ke acara photoshoot gua, dan ga jarang dia cemburu sama model gua karna gua sering deket deket sama model model yg gua foto, bahkan dia pernah pergi dari tempat gua ngadain photoshoot karna gua pegang pengan badan modelnya untuk ngarahin seperti apa model gua bergaya, supaya model dan hasil jepretan gua memuaskan. Tapi ve berpikiran bukan seperti itu, dia ga suka kalo gua pegang pegang model itu karna dia rasa gua ga hargain keberadaan dia sebagai pacar gua disitu.
Setelah gua susul dia minta maaf lalu menjelasin apa maksud dan tujuan gua seperti itu kepada model gua akhirnya dia bisa mengerti posisi gua, dan ve pun memaafkan semua kejadian yang telah terjadi, dan meminta gua buat tak seperti itu lagi. “ iya aku maafin, tapi kamu harus janji gaakan ngulangin seperti tadi lagi” “iya aku janji gaakan ngulangin kesalahan itu lagi dan gaakan buat kamu sakit hati lagi” kata gua “mulai saat ini aku akan mengarahkan model aku lewat ucapan aja, gaakan pake pegang pegang” sambung gua, dan ve pun tersenyum dan memeluk gua dengan erat. Setelah itu ve pun mau kembali ke thempat dmna gua harus kembali bekerja.
Selesai photoshot selesai seperti biasa gua selalu mampir ke cafe langganan gua sama ve, dan seperti biasa gua pesen kopi item sedangkan ve memesan kopi favoritenya yaitu vanillalate. Disaat gua mau minum kopi item gua dia menyetop dan nanya sama gua, “eh bentar, knpa sih kamu selalu pesen kopi item?” “bukannya kopi item pait ya?” gua jawab “ ya mungkin cuman kopi item ini doang yg cocok menggambarkan kehidupan aku” “gelap, item,pait” sambil tersenyum ve bertanya kembali “emang ga mau coba yang manis” dan langsung gua jawab “mungkin nanti.. aku coba yang manis setelah aku dapetin yg pas” sambil gua tersenyum menjawab pertanyaan yang di lontarkan ve. “kenapa ga sekarang aja?” ve bilang sambil menukarkan minuman gua sama punya dia. “coba deh, kamu jangan minum yg pait pait sama yg item jg. Nanti ketularan item loh” sedikit
tersenyum untuk menggoda gua agar gua mau minum minumannya dia. “okei” sambil gua minum, minumannya ve. ve kembali bertanya “gimana? Enak kan?” gua jawab “lumayan” dan dia manggut manggut. Selagi itu gua bilang “Kamu jg coba dong punya aku” dengan antusias dia mencoba minuman gua, dan dengan lantang dia bilang “pait” gua jawab aja “coba kamu minumnya sambil liat aku pasti manis” ve hanya tertawa melihat kelakuan pacarnya ini, gua balikin lagi minuman dia,”nih.. aku ga perlu minuman manis” dan sedikit menggoda “sekarang hidup aku jg udah ga pait lagi sejak ada kamu ve” ve hanya bisa tersenyum dan mengedipkan mata kanannya.
Setelah tenaga dan pikiran ini pulih gua pun mengajak ve ke sebuah tempat dimana gua selalu datang ke tempat itu untuk membuang rasa sedih dan lelah yang gua alamin, entah knpa setelah gua dan ve dateng ke tempat itu semua orang pergi, seeakan mereka mengizinkan kita untuk berduaan, dan awan awan hitam yang menutupi langit seketika menghilang dan memunculkan bintang bintang yang indah.
Selama ini gua selalu menurutin apa maunya ve, gua selalu nemenin kemana pun dia pergi, dan gua jg harus selalu ngertiin dia, selalu manjain dia, karna ve adalah seorang cewe yang selalu minta manjain, itu membuat gua sedikit capek sih, tapi gua sebagai pacarnya udah sewajarnya memberikan apa yang pacar gua mau. Gua lakuin semuanya sepenuh hati gua buat ve, anything for you vernanda.
Setelah ada ve di hidup gua, gua berasa bahagia banget dan ga pernah gak semangat untuk mencari bahan bahan foto untuk majalah di tempat gua kerja. Disaat gua kehabisan bahan untuk di foto dengan tidak sengaja gua liat ve yang sedang membeli minuman, dari situ gua tersadar kenapa ga ve aja yang jadi model foto gua.
Gua langsung menghampiri dia dan menawarinya untuk menjadi model majalah di tempat gua kerja. “ ve kamu mau ga jadi model aku buat jadi model majalah di tempat kerja aku?” dengan salah tingkah dan antusias dia jawab dengan lantang “mau.. “ “itu kan cita cita aku selama ini, makasih ya sayang kamu udah mau jadiin aku model kamu” “iya sama sama sayang” gua bilang. Dari situ hari berganti hari minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan ve pun menjelma sebagai seorang model yang cukup terkenal di kalangan photografer di kota gua.
Gua sebagai pacarnya tentu gua seneng melihat dia bahagia karna cita citanya sudah mulai tercapai, gua pun selalu menjadikan ve model gua, semakin kesini ve semakin terkenal dan sibuk sama urusan modelingnya itu. Dan gua ga bisa apa apa melihat ve menjelma menjadi seorang model ternama di kota gua ini, tapi entah kenapa gua rasa ve udah makin menjauh dari gua. Mungkin karna pekerjaan dia sebagai model dan kita udah jarang ketemu jadi perasaan ini muncul.
Ve sekarang udah jarang banget ngobrol sama gua, dia selalu sibuk sama handphonenya di saat kita ketemu tapi dia selalu berusaha buat jawab pertanyaan yang gua lontarin sama dia, gua udah mulai ga nyaman sama hubungan ini, ve pun kaya yang mengacuhkan dan ga mau perduli sama hubungan kita, tapi gua masih sayang banget sama dia gua ga mau kehilangan sosok orang yang selama ini jadi penyemangat hidup gua. Dan dari situ gua minta sama ve buat sedikit meluangkan waktu supaya kita bisa mikirin hubungan ini, “ ve sayang kamu bisa kan sedikit luangin waktu buat aku?” ve hanya menganggut menjawab pertanyaan gua.
Tak lama dari situ ve pun meminta izin buat pulang duluan karna dia cape dan mau istirahat, ya gua izinin dia buat pulang, pacar mana yang tega liat pacarnya kecapean. “sayang aku pulang duluan yaa” “aku cape banget nih abis photoshot tadi, maaf aku ga bisa nemenin kamu disini” sambil berdiri tepat di samping gua dia mencium pipi gua dan bilang “aku sayang sama kamu vin” sambil tersenyum dia bergegas keluar cafe. Gua hanya terdiam setelah di tinggal pergi sama orang yang gua sayangi selama ini.
Setelah ve pergi tak disangka temen sekaligus sahabat gua yang bernama Ryan dateng, ryan adalah seorang cwo tajir yang banyak disukai cwe di kampus, ya menurut orang orang khususnya cwe ryan itu adalah cowo paling kren di kampus, setelah ryan dateng dan duduk di depan gua, sambil ngambil minuman gua dia ngomong “eh itu bukannya ve vin? Mau kemana dia?” gua jawab “iya itu ve dia mau pulang cape katanya mau istirahat” dan gua aga sedikit marah karna minuman gua diambil ryan “eh lu pesen kenapa pake ngambil minuman gua segala sih” “eh iya sorry vin”sambil pesen ryan pun kembali bertanya “eh vin tadi lu bilang ve kecapean? emangnya ve abis ngapain sampe kecapean dan ninggalin lu sendirian disini?” “dia abis ada photoshoot yan”.
Sambil gua bersihin kamera dan sedikit memeriksa keaadan kamera yang tadi sempet jatoh, ryan dengan sedikit curiga kalo ada yang berubah dari gua saat itu, “vin lu knpa sih? Kaga biasanya lu?” “engga yan gua gapa..” sebelum gua selesai ngomong ryan langsung memotong omongan gua, “boong lu, ini bukan alvin yang gua kenal, alvin yang gua kenal itu pantang menyerah, asik, bersemangat. Ga kaya gini loyo. Kaya cewe lu” dengan intonasi sedikit marah karna sahabatnya yang selama ini di kenalnya tidak seperti biasanya.
Setelah ryan menghabiskan minuman yang dia pesan, ryan mengajak gua ke rmhnya, sesampainya di rmh ryan yang besarnya ga ketulungan ini, gua langsung menuju tempat favorite gua di rmh ryan, halaman belakarang rumah ryan adalah tempat favorite gua dan gua selalu berada disitu sama ryan dan satu sahabat gua lainnya Selvi. disaat kita galo oleh tugas kuliah yang banyaknya tak terhitung kita bertiga pasti ada disitu, lalu gua duduk di tepi kolam sambil ngambil beberapa objek foto yang ada di halaman belakang rumah ryan.
Tak lama ryan pun datang membawa minuman dan sedikit cemilan buat nemenin sore cerah hari ini di halaman belakang rumahnya. Lalu ryan pun bertanya selagi gua mencari objek apa lagi yang gua harus foto, “vin lu ada masalah ya sama ve? Atau ada yang lu pikirin gtu? Udah lu jangan pendem sendiri masalah lu” sambil nyimpen kamera gua jawab pertanyaan ryan “ kalo masalah sih gaada yan, hubungan kita baik baik aja kok, tapi dia sekarang udah mulai jarang banget hubungin gua dan selalu sibuk sama handphonenya, ga tau apa yang dia lakuin di handphonenya” “knpa kok jarang vin? Emang lu ga tegur?” ”ya mungkin karna dia sekarang udah sibuk sama urusannya, dia kan sekarang udah jadi model terkenal yan setelah dia gua jadiin model gua, ga ngefek gua tegur juga, malah marah dia gua tegur” “ohh iya ya vin dia sekarang udah jadi model terkenal, wahh masa iyah dia punya cwo lain vin?” “ yapp,mungkin aja yan dia punya, mana gua tau kan, tapi gua rasa gua udah ga nyaman kaya gini, gua pengen dia kaya dulu lagi yan” disela ngobrol gua sama ryan ternyata sahabat gua dan ryan selvi dateng ke rmh ryan, ryan yang nyuruh sahabat kita selvi buat dateng ke rmhnya.
Sambil berjalan menuju kita berdua selvi ikut pembicaraan kita berdua, dan sedikit meledek gua “ ciee alvin curhat sama ryan” ternyata selvi udh lama ada disitu dan nguping membicaraan gua sama ryan “ udah vin lu yang sabar ya, mungkin nanti ve bakalan balik lagi kaya dulu seperti apa yang lu mau” itu membuat gua sedikit terhibur dari kegelisahan gua hari ini “iya sel semoga aja ya dia bisa balik kaya dulu, gua kangen dia yang dulu sel” “iya lu berdoa aja semoga ve bisa balik kaya dulu ye vin” selvi mencoba nyemangatin gua.
Udah 1 bulan gua sama ve ga ketemu dan udah 1 bulan pula gua ga dapet kabar dari ve, gua berharap ve bisa ketemu gua hari ini, gua coba hubungin dia tapi ga bisa terus, setelah mungkin udah 10 kali gua telpon akhirnya bisa jg handphone dia gua telpon, dengan suara indahnya yang buat gua tenang dia ngomong “ kenapa? Ada apa vin?” tumben banget dia panggil nama gua disaat gua telpon, biasanya dia selalu panggil gua dengan panggilan sayang yang dia kasih ke gua, perasaan gua mulai ga enak. “engga gapapa, kamu dmna? Bisa ketemu ga?” gua bilang, “kebetulan banget kamu pengen ketemu, aku mau ngomong sesuatu juga sama kamu vin” “ oia kamu mau ketemu dimana?” sambung ve, “ di cafe aja ya sayang” kata gua, “okeii sekarang aku kesana” jawabnya.
Sementara ve sedang menuju kesini gua minta sahabat sahabat gua yang nemenin gua di cafe buat pindah meja karna ve udah mau sampe. “ bro sist kalian bisa pindah dulu ga? Sorry” ryan pun mengabulkan permintaan gua “ iya deh iya vin, kita pindah ya sel”, selvi bilang “iya deh kita pindah ada bidadari alvin mau dateng” selvi bilang itu sambil tertawa.
Tak lama setelah mereka berdua pindah seorang bidadari cantik yang udah lama gua tunggu, bidadari itu tak lain adalah pacar gua yang udah sebulan ga ketemu. Dia duduk di depan gua dan nyapa gua “Hai, kamu apa kabar vin, Maaf ya sebulan ini kita ga ketemu” “iya gapapa kok, baik, kamu gmna kabarnya?”, “aku juga baik vin” jawab ve sambil tersenyum, “oia katanya ada yang mau di omongin? Apaan?” tanya gua sama ve, “ oia.. maaf ya sebelumnya vin, kayanya hubungan kita sampe disini aja” kata ve, gua yang sedikit heran ve bilang gtu, gua ketawa denger pacar gua bilang gitu “ ha ha becanda, ga lucu tau” di langsung bales “aku serius mau putus dari kamu” gua langsung tertunduk lesu waktu itu, dan gua ga bisa apa apa lagi selain menerima kenyataan bahwa ve minta putus “ ohh, yaudah kalo emang itu mau kamu, aku ga bisa apa apa” “ maaf ya vin aku ga maksud nyakitin perasaan kamu, sebenernya aku udah sama yang lain” dari situ gua semakin gaada semangat buat hidup, karna penerang gua selama ini udah pergi. “yaudah ya vin makasih buat semuanya, aku pergi ya” gua ga jawab apa apa selain gua manggut.

Kedua sahabat gua yang ada di situ pun langsung menghampiri gua dan selvi pun langsung memeluk gua sambil bilang “kamu sabar ya vin, mungkin ve bukan yang terbaik buat kamu, dan mungkin di depan sana ada yang lebih baik buat kamu” dengan suara yang pelan gua jawab “semoga aja sel, penerang gua udah pergi sekarang” ryan pun tak tinggal diam melihat sahabat baiknya bersedih. Gua cuman bisa jawab “ makasih ya yan, sel. gua beruntung punya sahabat kaya kalian, kalian jangan pernah ninggalin gua kaya ve ya?” mereka berdua menjawab dengan lantang “ gaakan vin, gua sama selvi janji sama diri kita sendiri kita gaakan tinggalin lu apa pun kondisi lu, udah lu jangan sedih lagi, ada kita
disini vin” “makasih banyak ya yan, sel lu udah ada buat gua disaat kaya gini, dan kalian selalu support gua” “ iya vin sama sama” kata ryan.
2 minggu berlalu dari kejadian yang membuat gua merasakan sakit yang luar biasa karna gua di tinggal oleh kekasih yang lebih memilih orang lain di banding gua. Mulai saat ini gua bakalan buka lembaran baru yang akan membuat hidup gua lebih bermakna, gua bakalan lanjutin mimpi mimpi gua, lanjutin kuliah yang berantakan dan gua bakalan fokus sama diri gua sendiri dan sahabat sahabat gua yang gua sayangin. Dan semoga aja ada cewe yang mau jadi pacar gua di depan sana.
Setelah kejadian itu gua pun bertekad untuk memperbaiki diri gua dan kembali fokus sama kuliah gua yang sedikit gua acuhkan, dan gua pun bertekad untuk move on dari ve dan membuka lembaran baru bersama orang lain.
Sementara itu seorang model yang berangkat dari kamera gua jessica veranda sekarang sudah semakin mendunia dan di dampingi oleh seorang yang menurut dia pantas untuknya, dan gua juga masih sering liat dia di kampus, hubungan kia sekarang hanya sebatas teman dan kadang kala sebagai partner kerja.
Hidup memang ga bisa di tebak, gua ga nyangka kalo status jomblo gua yang udah bertahan selama 1 ½ tahun itu pecah sama seorang cewe cantik yang bernama veranda yang gua temuin di cafe langganan gua.
Meskipun ve udah nyakitin hati gua yang paling dalem, dia bakalan selalu ada di hati gua sebagai seseorang yang pernah ngisi hati ini, dan ve akan selalu gua kenang, selama gua masih bernafas dan bisa melihat wajah cantiknya ve gua bakalan selalu untuk mengenangnya sebagai kenangan terindah yang pernah gua punya.


Author By : Galih Alvinda

Unknown

I'm just newbie pentester and linux enthusiast

No comments :

Post a Comment

Leave a Comment...

Powered by Blogger.

About Us