Jatuh cinta setiap bertemu denganmu
“Akhirnya kita ketemu lagi, ya.” Kata suara yang
tak asing lagi bagi shania.
“ Re.. Reno!” kata shania gugup, tak menyangka di
depanya telah berdiri seorang cowok berambut panjang dengan setelan kemeja dan
jins yang terlihat sangat casual
dengan wajahnya yang sedikit oriental
itu. Reno tampak semakin dewasa dan semakin memikat tentunya.
“ hallo shanshan hehe lama tidak bertemu ya” ujar
reno, panggilan itu mau tak mau membuat shania tersenyum “shanshan” hanya reno
yang memanggilnya seperti itu.
“Iya ren, kamu apa kabar? “ ucap shania masih
dengan senyum yang membuat wajah chinese-nya
tampak imut.
“baik kok, lu sendiri gimana?udah punya pacar?’
tanya Reno blak-blakan, yang membuat wajah shania bersemu.
“eh, aku... hmm aaku” jawab shania gugup.
“haha ga usah dijawab kok, Cuma bercanda, ya udah
gw ketempat anak-anak dulu ya “ potong reno sambil berjalan menuju kerumunan
teman-temannya.
Shania
terdiam, wajah itu suara itu mengingatkan lagi pada kenangan SMA yang sangat
indah namun juga menyedihkan bagi shania.
Hari itu merupakan hari Reuni pertama teman-teman
seangkatan shania, setelah 3 tahun
tamat, memang baru kali itu diadakan reuni resmi, dikarenakan kesibukan
danlainlain. Entah kenapa Kenangan-kenangan lama itu pun mulai bermunculan di
kepalanya..
.......
Pagi itu hari pertama Mos atau masa
orientasi siswa di SMA merah putih. Dilapangan upacara bendera terlihat banyak
sekali para calon siswa yang berpkaian smp lengkap dengan ornamen-mos seperti
topi petani,kalung permen danlainlain. Di
dalam barisan itu shania sedang berbaris dengan rapi ketika suara seorang cowok
yang memanggilnya dari belakang.” Hei kamu, kamu cantik juga, boleh kenalan
ga?” kata’-kata yang cukup mengejutkan shania, namun ia hanya tersenyum malu
dan tidak menjawab pertanyaan cowok tersebut.
“hey, jawab dong..” desak Reno kepada
Shania, ternyata ada seorang senior yang memperhatikan tingkah Reno dan
memanggilnya ke depan.”oi lo, maju lo k depan!!” hardik senior tersebut. Mau
tak mau Reno pun maju, Shania yang mengetahui itu cukup merasa bersalah namun
Reno melihat ke aranya sambil tersenyum. “ Ga papa koq, santai aja” katanya,
yang membuat Shania jadi tersenyum malu.
Sejak kejadian itu Shania dan Reno
pun akhirnya berteman baik, walaupun tidak sekelas, shania dan Reno sering
bertemu setelah pulang sekolah ataupun saat istirahat. Reno yang memang
berwajah menarik segera saja menjadi pujaan di sekolahnya apalagi ia adalah
seorang anggota tim basket, hampir semua anak perempuan di sekolah itu
tergila-gila padanya. Tapi hanya satu orang cewek yang mampu membuatnya merasa
tak mampu berbuat apa-apa. Ya, hanya dia.
Tidak terasa Ujian kelulusan pun
telah berakhir, Shania dan Reno pun pergi merayakan kelulusan mereka dengan
makan-makan di sebuah kafe.
“Mau ngelanjutin kemana Shanshan.”
Tanya Reno pada shania.
“kayaknya mau coba di jakarta aja
ren, berharap sih dapet UI, kalau kamu?” taanya shania.
“hmmm, gini Shan, gw mau bilang
sesuatu sama lo, kalau gw dapat beasiswa kuliah ke Jerman.” Kata Reno.
“wah, keren dong, trus kamu ambil kan
no? Kesempatan bagus tu..” kata Shani mencoba menyembunyikan keterkejutan dan
kesedihannya.
“ hmm, iya shan” kata Reno, sedikit
kecewa.Setelah menyelesaikan makannya mereka berdua segera pulang ke rumah
masing-masing.
Hari itu adalah hari keberangkatan
Reno, Reno dengan gelisah mencoba menghubungi shania diterminal keberangkatan,
dari pagi shania tidak menjawab sms ataupun mengangkat telponnya. Reno sangat
berharap shania ikut mengantar kepergiaanya, atau setidaknya menjawab
telponnya.
“hallo shan, lu kemana aja? Gua mau
berangkat, lu ga ikut nganterin gue?tanya reno setelah sekian lama akhirnya
telponnya diangkat shania.
“iiiya ren, ini aku lagi di jalan, mau
ke bandara kena macet di ren.”kata
shania menutupi isak tangis dari suaranya.
Setelah beberapa saat, shania pun
datang. Reno langsung berlari dan memeluknya.Setelah memeluk shania, reno berkata.”
Shan, ada sesuatu yang gua pengen tanyain ke lu, gimana perasaan lu selama ini
sama gue?”
“mm, maksudnya ren? Kita kan selama
ini bersahabat?, aku udahh anggap kamu Kakak aku sendiri ren” kata shania
menahan tangis.Reno yang mengharap jawaban yang lebih dari shania pun hanya
terdiam dan pergi menuju ruang
keberangkatan tanpa berkata apapun pada Shania.
“maafkan aku Ren, aku ga bisa bilang
perasaan sesungguhnya sama kamu, aku mencintaimu dalam Diam ren... aku
mengagumi mu dibalik tatapan kagum puluhan cewek di sekolah kita yang mengelu
elu kanmu, aku hanya bisa memujimu dalam hening, aku mencintaimu.. Reno..” isak
Shania yang tak mampu lagi menahan airmatanya, memandang cintanya yang kan
pergi jauh, tanpa bisa berkata apapun...
.......
“oi shan, bengong aja, acara pemutaran video dokumenter angkatan
kita mau dimulai tu,’ kata Rani, salah satu teman Shania, sambil menunjuk ke
arah layar monitor raksasa di depan.
“eh, iya ran..”kata shania.
Layar pun memutar kejadian kejadian
dari masa Mos mereka sampai pesta
kelulusan ada adegan lucu, seperti ketika reno dihukum di lapangan upacara,
ataupun kejadian absurd lainya,
maupun momen haru ketika pesta kelulusan mereka..
secara tidak sengaja tatapan Reno dan Shania
bertemu, mereka pun saling tersenyum...
Aku ga akanberhenti mencintaimu, sampai kapanpun..
Tiap bertemu denganmu, aku akan jatuh cinta...
Walau berapa kalipun.....
No comments :
Post a Comment
Leave a Comment...