Matahari telah makin meninggi.Rasa malas
masih menyelimuti tubuhku.Rasanya tak igin
lepas dari bantal dan selimutku ini.Tapi
berbagai aktivitas hari ini telah
menungguku.Mengingat sudah beberapa hari
ini aku tidak masuk sekolah.Beberapa hari lalu aku mengalami kecelakaan dan
terpaksa kakiku harus di oprasi.Tapi kini
kondisiku semakin pulih ,walau saat
berjalan aku harus menggunakan tongkat. Setelah siap ,akupun berangkat sekolah
dengan di antar kakakku.saudaraku
memang saudara yang baik.Ia selalu
menolongku jika aku delam
kesulitan.Menurutku ia saudara terbaik di
dunia.saudara ku memacu mobilnya semakin cepat.Mengingat hari semakin siang.
Benar saja.Saat sampai di sekolah ternyata
gerbang telah di tutup.saudaraku
memberi pengertian supaya pak satpam
membukakan gerbang untukku.Beberapa
saat kemudian gerbang telah terbuka.saudara yang satu ini memeng tak pernah
mengecewakanku. Suasana kelas nampak tak
berubah.Ternyata ini adalah pelajaran
kosong.Dan kami di beri tugas untuk
dikerjakan.Di pojok kanan belakang nampak
si ian yang tengah tertidur.Di pojok kiri
belakang nampak Gugun si tukang nge Blue bersama gerombolannya yang asyik
menghadap laptop.Dan di bagian depan
ada....ehhh..siapa tuhh... Nampak Rian duduk di depan bersama
seorang cewek yang belum pernah kutemui
sebelumnya.Mungkin itu murid baru.Ku coba
duduk di sebelah si bongsor Ian yang sedang
tidur.Semua orang mengerumuniku.Sekedar
menanyakan kabar dan memastikan keadaanku.Aku senang semua teman masih
peduli padaku. Beberapa minggu kemudian kakiku telah
membaik.Kini aku tak perlu tongkat lagi
untuk berjalan.Beberapa bulan ini juga ,aku
amati Rian dan anak baru (yang ku
ketahui namanya sinka) itu semakin dekat
saja.Mereka terlihat semakin mesra.Bukannya iri atau cemburu, aku
malah merasa kasihan pada Sinka.Mengingat
Rian terkenal sebagai playboy di
sekolahan.Bisa ku tebak, seminggu lagi pasti
mereka putus.
Ternyata tebakanku tak meleset.Seminggu setelah itu Sinka terlihat menjauh dari
Rian. Mentari pagi telah datang lagi.Ku sambut
pagi ini dengan senyuman.Terasa berbeda
dengan pagi pagi biasanya, aku merasa
sangat senang. Saat di kelas ku lihat Sinka dan Rian
sudah tak duduk sebangku lagi.Ku coba
duduk di samping Sinka.
"Sinka...aku boleh duduk di sini kan?"
tanyaku
Ia hanya mengangguk dengan wajah muramnya.Sepertinya aku bisa merasakan
apa yang Sinka rasakan. Saat bel istirahat berbunyi ku ajak Sinka
untuk makan di kantin.Tapi hanya tolakan
pahit yang ku terima.Tak apalah, mungkin ia
masih sedih dengan kepergian Rian.
Saat pulang sekolah, kulihat Sinka berjalan
keluar kelas.Ku hampiri dia yang berjalan sendirian itu.
"Sinka...aku antar ya.." ajakku untuk pulang
bersama
Sinka nampak terdiam memperhatikan
Rian jalan dengan cewek lain.
"Ayolahh..." "Maaf...aku mesti ke toko buku dulu...aku
tak dapat"
"Kalau gitu aku antar ya..."kataku
"Aku juga mau ke toko buku kok..aku antar
yah..."lanjutku tanpa putus asa
"Aku bisa sendiri kok..." katanya sambil pergi meninggalkanku
Hatiku perih mendengar jawaban Sinka yang
dingin.Keberadaanku seperti tak di anggap
olehnya.Semua usahaku sedikitpun tak ia
hargai.
Tak menyerah begitu saja, ku ikuti Sinka dari kejauhan.Ku ikuti terus hingga ia
menuju ke sebuah perumahan.Sangat
bersimpangan dengan arah menuju toko
buku.Ia masuk ke salahsatu rumah.Dari situ
aku tahu dimana rumahnya.
**** Sore ini terasa begitu panas.Pelajaran telah
usai beberapa menit yang lalu.Semua murid
tampak keluar kelas.Kulihat Sinka tak
beranjak dari tempat duduknya.
"sinka..."
"apa..?!!!" kata sinka sambil melirikku. "Ahhh..kamu mau nolak juga kalau aku ajak
ke kantin..?"
"hahaha...enggak lah...aku juga lagi haus
nih..." kata sinka lembut.Sinka tertawa
mendengar perkataanku.Entah apa yang
lucu dengan kata kataku tadi. "nahhh...gitu dong..." senang rasanya
ajakanku kali ini tak ia tolak.
"Maaf ya kalau selama ini sikapku ke kamu
kurang baik...sebenarnya aku nggak ada
maksut nyakitin kamu..." terang Sinka saat
kami sudah di kantin. "nggak usah dijelasin..aku udah ngerti kok"
"makasih ya" Kini aku dan Sinka sering jalan berdua.Kita
yang sebelumnya seperti berjauhan kini tak
tampak lagi.Kini sudah tak nampak
kesedihan di wajah Sinka.Mungkin ia sudah
mampu melupakan masa lalunya.
Hari ini ada ulangan IPS.Untuk itu kami belajar terlebih dahulu.Ku dekati sinka yang
sedang merunduk menekuni buku nya.
"sinka...aku boleh duduk di sini?" kataku
sambil menunjuk bangku kosong di
sebelahnya
"enggakk...hihihi" jawabnya agak sedikit bercanda
Akupun duduk di sampingnya dan ku gelar
buku buku ku di atas meja.Sinka nampak
begitu serius membaca.Kini perhatianku
sudah tak pada buku lagi,tetepi fokus tertuju
Sinka. "kok liatin aku kaya gitu...emang ada yang
salah denganku?" tanyanya mungkin sedikit
sisih terus kupandangi
"cantik.." kataku taksadar meluncur begitu
saja dari mulutku
"apa...?kamu barusan bilang?" "enggak..." jawabku sekenanya sambil
mengalihkan pandangan ke tempat lain.Dan
ku coba mencari topik pembicaraan baru.
"ehh...kemarin kamu kemana...kok aku cari
di rumah ngga ada sih.." tanyaku
"toko buku" "sendirian?"
"enggak..sama Rian..." kata sinka seperti
ada rasa berat hati berkata begitu.
Perasaanku seketika menjadi perih.
"kok nggak ngajak aku aja?"
"orang dianya yang ngajakin, ya aku ngikut aja...lagian aku tau kamu pasti capek habis
latihan basket"
Hatiku seperti tersayat mendengar
pernyataan Sinka.
"Maafin aku ya..kamu marah,tapi kan
rian masih temanku juga dan dia juga..."
"Masa lalumu yang masih kau harap lagi
kedatangannya...kenapa sih kamu masih
mengharap cowo kaya dia?" potongku
"ih...Kamu apa apaan sih...kamu nggak ngerti
siapa yang sebenernya ada di hati aku.." katanya sambil pergi keluar kelas.Matanya
nampak berkaca kaca.Aku merasa sangat
bersalah setelah berkata seperti itu
padanya. Saat bel pulang berbunyi ku cari keberadaan
Sinka.Saat bel tadi ia langsung bergegas
keluar kelas tanpa menungguku terlebih
dahulu.Setelah ku cari cari ternyata ia
sedang duduk di taman sekolah sendirian.Ku
lihat ia nampak begitu sedih.Akupun duduk di sebelahnya.Ia terlihat mengusap airmata
dengan tangannya.
"Maafin aku ya...aku ngga bermaksut
menyakiti kamu,aku cuma nggak mau kamu
keperosok ke lubang yangsama"
"Aku ngerti kok...niat kamu itu baik...aku juga sudah maafin kamu kok..." Karena hari semakin sore kamipun
bergegas pulang.Ku pacu mobilku di jalanan
beraspal.Ku lihat sinka dari samping begitu
sempurna.Ku berbisik pelan padanya
berharap ia tak mendengarnya. "aku sayang
kamu" .Merasa terus ku amati Sinka hanya menoleh dan tersenyum.Ku antar Sinka
hingga ke depan rumah.
Sebelum keluar mobil kulihat ia membuka
tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang
tak asing bagiku.
"Ehh...ini kemarin ga sengaja aku bawa.." kata sinka sambil menyerahkan buku yang
isinya penuh dengan gambar sketsa wajah
seseorang
"pantesan kemarin aku cari cari ga ada"
"hehe..maaf ya...ehh..ngomong omong
gambar kamu bagus juga yah..." hatiku bergetar.Berarti ia telah mengetahui isi
buku itu.
Sinka membuka pintu dan keluar dari mobil.
"ahh..biasa aja...kalau kamu suka ambil aja
nih buku...." kataku agak sedikit bergetar.Ku
serahkan lagi buku itu padanya dari dalam. "makasih...siapa wanita cantik di dalam
gambar itu?" tanyanya.Ia pura pura tidak
tahu atau mungkin memang tidak tahu.
"itu gambar gadisku.." ku jawab sekenanya
"ohh.." jawab sinka pendek.Matanya terlihat
kembali berkaca kaca. "Kau tak mau tahu siapa nama gadis di
gambar itu..."
"buat apa..." kata sinka acuh.Kini hatiku
seperti tersayat.Tak mengerti apa yang
Sinka pikirkan.
"Sinka..kenapa sih kamu ngga mau ngelupain masa lalumu itu...cobalah untuk
berfikir ke depan..."
"aku tahu aku salah..tapi kenapa sih kamu
selalu ngungkit masa laluku...aku telah
menghapusnya dari ingatanku...ini hidupku
kamu ngga berhak masuk kedalamnya..kamu bukan siapa siapaku..."
katanya dengan air mata membasahi
seluruh pipi.
"oke...selamat jalan Sinka...selamat
berfantasi ria dengan impianmu itu..."kataku
sambil menutup pintu mobil. "kamu ingin tau gadis yang ada di
buku itu...nihh jawabannya ada di sini..."
kataku lagi sambil memberinya sebuah
cermin.
Ku tinggalkan Sinka dengan tangisnya yang
tersendu sendu.Ku biarkan ia berfikir dengan semua yang terjadi. Tak lama kemudian ku lihat sinka berlari
sampai melambaikan buku itu.Teriakannya
begitu keras membuatku menghentikan
mobilku.Ku terdiam sejenak lalu keluar
menghampiri sinka.
"Apa lagi..." tanyaku Sinka tersenyum dan membuka buku itu dan
mendekatkannya ke wajahnya.Aku hanya
bisa tersenyum.Melihat kecantikan sinka
yang asli melebihi kecantikan sinka yang ku
lukiskan dalam gambar di buku itu.
"haha...makasih Telah menaruhku di hatimu.."kata sinka
Aku hanya terdiam sambil tersenyum dan
terus menatap matanya.Tanpa kuduga
sebelumnya tiba tiba ia melayangkan
ciuman ke pipiku.Aku hanya
terdiam ,bingung dengan apa yang harus ku lakukan.
"itu tadi jawaban atas semua partanyaanmu
padaku" kata sinka dengan pipi memerah.
"hahaha..." kami berdua saling tertawa.Ku
peluk tubuh sinka sangat erat. Tamat..
Pengirim :
Author By : Fauzan Firdaus
Twitter Anda : @FFirdaus_23
Judul Cerpen Anda : I Need Your Anwers!
Inspiration By : @SinkaJ_JKT48
Kategori Cerpen :Romantis
Gambar Untuk Cerpen Anda
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Leave a Comment...