Kumpulan Cerpen dan Fanfict dari fans Fans JKT48 @story_48

I Need Your Anwers!

Matahari telah makin meninggi.Rasa malas

masih menyelimuti tubuhku.Rasanya tak igin

lepas dari bantal dan selimutku ini.Tapi

berbagai aktivitas hari ini telah

menungguku.Mengingat sudah beberapa hari

ini aku tidak masuk sekolah.Beberapa hari lalu aku mengalami kecelakaan dan

terpaksa kakiku harus di oprasi.Tapi kini

kondisiku semakin pulih ,walau saat

berjalan aku harus menggunakan tongkat. Setelah siap ,akupun berangkat sekolah

dengan di antar kakakku.saudaraku

memang saudara yang baik.Ia selalu

menolongku jika aku delam

kesulitan.Menurutku ia saudara terbaik di

dunia.saudara ku memacu mobilnya semakin cepat.Mengingat hari semakin siang.

Benar saja.Saat sampai di sekolah ternyata

gerbang telah di tutup.saudaraku

memberi pengertian supaya pak satpam

membukakan gerbang untukku.Beberapa

saat kemudian gerbang telah terbuka.saudara yang satu ini memeng tak pernah

mengecewakanku. Suasana kelas nampak tak

berubah.Ternyata ini adalah pelajaran

kosong.Dan kami di beri tugas untuk

dikerjakan.Di pojok kanan belakang nampak

si ian yang tengah tertidur.Di pojok kiri

belakang nampak Gugun si tukang nge Blue bersama gerombolannya yang asyik

menghadap laptop.Dan di bagian depan

ada....ehhh..siapa tuhh... Nampak Rian duduk di depan bersama

seorang cewek yang belum pernah kutemui

sebelumnya.Mungkin itu murid baru.Ku coba

duduk di sebelah si bongsor Ian yang sedang

tidur.Semua orang mengerumuniku.Sekedar

menanyakan kabar dan memastikan keadaanku.Aku senang semua teman masih

peduli padaku. Beberapa minggu kemudian kakiku telah

membaik.Kini aku tak perlu tongkat lagi

untuk berjalan.Beberapa bulan ini juga ,aku

amati Rian dan anak baru (yang ku

ketahui namanya sinka) itu semakin dekat

saja.Mereka terlihat semakin mesra.Bukannya iri atau cemburu, aku

malah merasa kasihan pada Sinka.Mengingat

Rian terkenal sebagai playboy di

sekolahan.Bisa ku tebak, seminggu lagi pasti

mereka putus.

Ternyata tebakanku tak meleset.Seminggu setelah itu Sinka terlihat menjauh dari

Rian. Mentari pagi telah datang lagi.Ku sambut

pagi ini dengan senyuman.Terasa berbeda

dengan pagi pagi biasanya, aku merasa

sangat senang. Saat di kelas ku lihat Sinka dan Rian

sudah tak duduk sebangku lagi.Ku coba

duduk di samping Sinka.

"Sinka...aku boleh duduk di sini kan?"

tanyaku

Ia hanya mengangguk dengan wajah muramnya.Sepertinya aku bisa merasakan

apa yang Sinka rasakan. Saat bel istirahat berbunyi ku ajak Sinka

untuk makan di kantin.Tapi hanya tolakan

pahit yang ku terima.Tak apalah, mungkin ia

masih sedih dengan kepergian Rian.

Saat pulang sekolah, kulihat Sinka berjalan

keluar kelas.Ku hampiri dia yang berjalan sendirian itu.

"Sinka...aku antar ya.." ajakku untuk pulang

bersama

Sinka nampak terdiam memperhatikan

Rian jalan dengan cewek lain.

"Ayolahh..." "Maaf...aku mesti ke toko buku dulu...aku

tak dapat"

"Kalau gitu aku antar ya..."kataku

"Aku juga mau ke toko buku kok..aku antar

yah..."lanjutku tanpa putus asa

"Aku bisa sendiri kok..." katanya sambil pergi meninggalkanku

Hatiku perih mendengar jawaban Sinka yang

dingin.Keberadaanku seperti tak di anggap

olehnya.Semua usahaku sedikitpun tak ia

hargai.

Tak menyerah begitu saja, ku ikuti Sinka dari kejauhan.Ku ikuti terus hingga ia

menuju ke sebuah perumahan.Sangat

bersimpangan dengan arah menuju toko

buku.Ia masuk ke salahsatu rumah.Dari situ

aku tahu dimana rumahnya.

**** Sore ini terasa begitu panas.Pelajaran telah

usai beberapa menit yang lalu.Semua murid

tampak keluar kelas.Kulihat Sinka tak

beranjak dari tempat duduknya.

"sinka..."

"apa..?!!!" kata sinka sambil melirikku. "Ahhh..kamu mau nolak juga kalau aku ajak

ke kantin..?"

"hahaha...enggak lah...aku juga lagi haus

nih..." kata sinka lembut.Sinka tertawa

mendengar perkataanku.Entah apa yang

lucu dengan kata kataku tadi. "nahhh...gitu dong..." senang rasanya

ajakanku kali ini tak ia tolak.

"Maaf ya kalau selama ini sikapku ke kamu

kurang baik...sebenarnya aku nggak ada

maksut nyakitin kamu..." terang Sinka saat

kami sudah di kantin. "nggak usah dijelasin..aku udah ngerti kok"

"makasih ya" Kini aku dan Sinka sering jalan berdua.Kita

yang sebelumnya seperti berjauhan kini tak

tampak lagi.Kini sudah tak nampak

kesedihan di wajah Sinka.Mungkin ia sudah

mampu melupakan masa lalunya.

Hari ini ada ulangan IPS.Untuk itu kami belajar terlebih dahulu.Ku dekati sinka yang

sedang merunduk menekuni buku nya.

"sinka...aku boleh duduk di sini?" kataku

sambil menunjuk bangku kosong di

sebelahnya

"enggakk...hihihi" jawabnya agak sedikit bercanda

Akupun duduk di sampingnya dan ku gelar

buku buku ku di atas meja.Sinka nampak

begitu serius membaca.Kini perhatianku

sudah tak pada buku lagi,tetepi fokus tertuju

Sinka. "kok liatin aku kaya gitu...emang ada yang

salah denganku?" tanyanya mungkin sedikit

sisih terus kupandangi

"cantik.." kataku taksadar meluncur begitu

saja dari mulutku

"apa...?kamu barusan bilang?" "enggak..." jawabku sekenanya sambil

mengalihkan pandangan ke tempat lain.Dan

ku coba mencari topik pembicaraan baru.

"ehh...kemarin kamu kemana...kok aku cari

di rumah ngga ada sih.." tanyaku

"toko buku" "sendirian?"

"enggak..sama Rian..." kata sinka seperti

ada rasa berat hati berkata begitu.

Perasaanku seketika menjadi perih.

"kok nggak ngajak aku aja?"

"orang dianya yang ngajakin, ya aku ngikut aja...lagian aku tau kamu pasti capek habis

latihan basket"

Hatiku seperti tersayat mendengar

pernyataan Sinka.

"Maafin aku ya..kamu marah,tapi kan

rian masih temanku juga dan dia juga..."

"Masa lalumu yang masih kau harap lagi

kedatangannya...kenapa sih kamu masih

mengharap cowo kaya dia?" potongku

"ih...Kamu apa apaan sih...kamu nggak ngerti

siapa yang sebenernya ada di hati aku.." katanya sambil pergi keluar kelas.Matanya

nampak berkaca kaca.Aku merasa sangat

bersalah setelah berkata seperti itu

padanya. Saat bel pulang berbunyi ku cari keberadaan

Sinka.Saat bel tadi ia langsung bergegas

keluar kelas tanpa menungguku terlebih

dahulu.Setelah ku cari cari ternyata ia

sedang duduk di taman sekolah sendirian.Ku

lihat ia nampak begitu sedih.Akupun duduk di sebelahnya.Ia terlihat mengusap airmata

dengan tangannya.

"Maafin aku ya...aku ngga bermaksut

menyakiti kamu,aku cuma nggak mau kamu

keperosok ke lubang yangsama"

"Aku ngerti kok...niat kamu itu baik...aku juga sudah maafin kamu kok..." Karena hari semakin sore kamipun

bergegas pulang.Ku pacu mobilku di jalanan

beraspal.Ku lihat sinka dari samping begitu

sempurna.Ku berbisik pelan padanya

berharap ia tak mendengarnya. "aku sayang

kamu" .Merasa terus ku amati Sinka hanya menoleh dan tersenyum.Ku antar Sinka

hingga ke depan rumah.

Sebelum keluar mobil kulihat ia membuka

tasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang

tak asing bagiku.

"Ehh...ini kemarin ga sengaja aku bawa.." kata sinka sambil menyerahkan buku yang

isinya penuh dengan gambar sketsa wajah

seseorang

"pantesan kemarin aku cari cari ga ada"

"hehe..maaf ya...ehh..ngomong omong

gambar kamu bagus juga yah..." hatiku bergetar.Berarti ia telah mengetahui isi

buku itu.

Sinka membuka pintu dan keluar dari mobil.

"ahh..biasa aja...kalau kamu suka ambil aja

nih buku...." kataku agak sedikit bergetar.Ku

serahkan lagi buku itu padanya dari dalam. "makasih...siapa wanita cantik di dalam

gambar itu?" tanyanya.Ia pura pura tidak

tahu atau mungkin memang tidak tahu.

"itu gambar gadisku.." ku jawab sekenanya

"ohh.." jawab sinka pendek.Matanya terlihat

kembali berkaca kaca. "Kau tak mau tahu siapa nama gadis di

gambar itu..."

"buat apa..." kata sinka acuh.Kini hatiku

seperti tersayat.Tak mengerti apa yang

Sinka pikirkan.

"Sinka..kenapa sih kamu ngga mau ngelupain masa lalumu itu...cobalah untuk

berfikir ke depan..."

"aku tahu aku salah..tapi kenapa sih kamu

selalu ngungkit masa laluku...aku telah

menghapusnya dari ingatanku...ini hidupku

kamu ngga berhak masuk kedalamnya..kamu bukan siapa siapaku..."

katanya dengan air mata membasahi

seluruh pipi.

"oke...selamat jalan Sinka...selamat

berfantasi ria dengan impianmu itu..."kataku

sambil menutup pintu mobil. "kamu ingin tau gadis yang ada di

buku itu...nihh jawabannya ada di sini..."

kataku lagi sambil memberinya sebuah

cermin.

Ku tinggalkan Sinka dengan tangisnya yang

tersendu sendu.Ku biarkan ia berfikir dengan semua yang terjadi. Tak lama kemudian ku lihat sinka berlari

sampai melambaikan buku itu.Teriakannya

begitu keras membuatku menghentikan

mobilku.Ku terdiam sejenak lalu keluar

menghampiri sinka.

"Apa lagi..." tanyaku Sinka tersenyum dan membuka buku itu dan

mendekatkannya ke wajahnya.Aku hanya

bisa tersenyum.Melihat kecantikan sinka

yang asli melebihi kecantikan sinka yang ku

lukiskan dalam gambar di buku itu.

"haha...makasih Telah menaruhku di hatimu.."kata sinka

Aku hanya terdiam sambil tersenyum dan

terus menatap matanya.Tanpa kuduga

sebelumnya tiba tiba ia melayangkan

ciuman ke pipiku.Aku hanya

terdiam ,bingung dengan apa yang harus ku lakukan.

"itu tadi jawaban atas semua partanyaanmu

padaku" kata sinka dengan pipi memerah.

"hahaha..." kami berdua saling tertawa.Ku

peluk tubuh sinka sangat erat. Tamat..

Pengirim :
Author By : Fauzan Firdaus
Twitter Anda : @FFirdaus_23
Judul Cerpen Anda : I Need Your Anwers!
Inspiration By : @SinkaJ_JKT48
Kategori Cerpen :Romantis

Gambar Untuk Cerpen Anda

Unknown

I'm just newbie pentester and linux enthusiast

No comments :

Post a Comment

Leave a Comment...

Powered by Blogger.

About Us