Kumpulan Cerpen dan Fanfict dari fans Fans JKT48 @story_48

Sapu Tangan Milik Melody

*



MENDUNG sepertinya mengikuti mobil Anata yang menuju jalan tol. Entah kapan dan bagaimana mendung gelap itu berjalan, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya diikuti petir dan angin kencang. Hal itu membuat Anata semakin cemas. Sesekali dia menengok keluar dan berharap hujan segera reda, namun cuaca semakin tidak bersahabat. Anata pun segera menambah kecepatan laju mobilnya. Sebenarnya Anata tidak sendiri. Tepat disampingnya duduk, arwah adiknya Melody yang selalu menatapnya dengan pucat dan cemas tapi masih sedikit tenang. Anata tidak menyadari keberadaan Melody di situ.

Begitu sampai di rumah sakit, Anata langsung menuju kamar dimana Melody dirawat, Anata melewati Lorong-lorong rumah sakit, dengan membawa rangkaian bunga dan sapu tangan dari Melody, sapu tangan yang telah menutupi luka Anata. Dalam perjalanan menuju kamar rawat Melody, Anata mengingat kenangan dimana saat dia terjatuh dan terluka, Melody menolongnya dan menutupi luka Anata dengan sapu tangan itu. Anata dan Melody sebenarnya bukan saudara kandung, dan mereka sebenarnya seumuran, namun Anata lebih tua 2 bulan saja dengan Melody. Melody adalah anak angkat yang di adopsi oleh orang tua Anata di sebuah panti asuhan. Karena tahu kalau Melody bukan saudara kandungnya Anata tetap menyayanginya, bahkan Anata memiliki perasaan lebih kepada adik angkatnya itu. Anata menyukai Melody.

Anata melangkahkan kakinya semakin cepat ketika mendekati kamar Melody. Arwah Melody masih mengikutinya dari belakang. Melihat kamar nomor 48, Anata bergegas membukanya, dilihatnya tubuh Melody berbaring di atas tempat tidur rumah sakit itu. Segera Anata masuk dan menutup pintu. Setelah itu dia duduk di samping Melody.

"Melody, aku Anata, aku datang lagi, kali ini aku bawa bunga buat Melody, dan Sapu Tangan Milik Melody", inget gak waktu itu kamu nolongin aku mel ? Waktu aku terjatuh gara-gara ngejar layangan kita yang putus itu, heheh kalau diingat lucu juga ya mel, aku ngejar layangan sampai terjatuh dan terluka, kakiku berdarah, waktu itu kamu panik banget ya, sampai-sampai kamu ngorbanin sapu tangan kesayanganmu buat nutupi darah di lututku ini, maaf ya udah buat kamu khawatir waktu itu, sebenarnya enggak usah repot kali, lagian cuma luka ringan gak lama jugakan darahnya berhenti keluar." Anata tak kuasa menahan air matanya saat berbicara pada Melody yang masih tertidur di sana. Dalam tangis Anata tersenyum melihat Melody yang terlihat tidur nyenyak. Dipegangnya tangan saudara angkatnya itu. "Melody, bangun dong, kok betah sih tidur lama disini, kamu udah gak suka lagi ya tidur dirumah, sampai-sampai kamu gak bangun dan gak pulang kerumah, aku kesepian lo dirumah tanpa kamu Mel, aku kangen semua sama kamu mel, aku pengen sama-sama lagi sama kamu. Ayo bangun dong, kita pulang yuk Mel." Anata terus bergumam sendiri. "Mel, di luar hujan, dan tanganmu jadi dingin." kata Anata. Arwah Melody tersenyum, berdiri di samping Anata sambil melihat kakak angkatnya yang berusaha untuk menghangatkan tangannya.

Lama-lama tatapan Anata berubah iba, ketika dia teringat perkataan dokter yang lalu. "Kemungkinan untuk sembuh sangatlah sedikit, berdoa saja," Air mata Anata kembali menetes.

"Kamu kenapa Anata ?" Tanya arwah Melody, tapi Anata tidak mendengarkannya.

"Kamu pasti baik-baik aja Mel" kata Anata.

"Tidakk ta, aku sudah hancur" kata arwah Melody yang berusaha mengungkapkan rasa putus asanya.

"Kita akan pulang Mel." Kata Anata sambil tersenyum di sela tangisnya.

Arwah Melody membalas senyum kakak angkatnya. Dia berusa untuk membelai kepala Anata, tapi tangannya tak bisa menyentuh Anata sama sekali.

"Sudah 1 bulan aku tak bisa menyentuhmu, Anata. Tapi aku masih bisa merasakan hangatnya tanganmu saat menggenggam tanganku. Kita akan pulang kan ?" arwah Melody mencoba bertanya, tapi tetap Anata tidak melihat dan mendengarkanya.

Tak lama kemudian, tiba-tiba ada yang membuka pintu. Mata Anata terbelalak ketika yang dilihatnya adalah Andre. Andre datang dengan membawa dua bodyguard. Andre adalah cowok yang di tolak cintanya dengan Melody, Andre lah yang membuat Melody berada dirumah sakit saat ini, karena patah hati, andre melakukan hal di luar nalar untuk membalaskan rasa sakit dihatinya, yang dia rasakan saat di tolak mentah-menath oleh Melody. "Mau apa kalian ?" kata Anata. Anata ketakutan, arwah Melody takut tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa berkata apa-apa kedua bodygruad itu langsung memegang tangan Anata dan menutup mulut Anata dengan sapu tangan yang di pegang Anata. Arwah Melody mulai panik. Anata selalu berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan orang-orang bertubuh besar itu. Anata mencoba untuk mengeluarkan suaranya sekuat tenaga, namun suarnya sama sekali tak dapat keluar, karena mulutnya ketutup sapu tangan. Andre yang dengan santai mendekati Melody yang berbaring, "Hai sayang bagaimana keadaanmu ? Are You ready Baby ?" kata Andre pada Melody yang teridur itu, tanpa panjang lebar Andre lalu mencopot alat bantu nafas Melody. "Hentikkan! apa yang kamu lakukan ? Anata tolong aku, Anataa!! Arwah Melody terus teriak dan semakin merasa panik. Anata masih mencoba brontak dan berteriak hingga dia menangis, Dia benar-benar dibuat tak berdaya.

Andre mengambil bantal Melody, lalu dengan senyum bahagia, dia menutup muka Melody dengan bantal itu. "Hentikan!! Tidakk!! Anata!!" Arwah Melody berteriak. Anata semakin panik. Tubuh Melody mulai kejang, Arwah melody mulai merasakan perubahan pada dirinya. "Anata tolong aku" Arwah Melody menangis".

"Tiiiiiiitttttttt………………………………………………………"

Mendengar suara itu, spotan Anata dan Arwah Melody melihat kearah alat pendektesi jantung yang sudah menunjukan garis membujur. Arwah Melody hanya menggeleng dan pasrah. Andre dan kedua bodygruad cepat-cepat pergi sebelum ada orang yang menemukan mereka. Anata yang panik, langsung mengambil alat bantu pernafasan dan memasangnya kembali untuk Melody, namun suara pendeteksi itu tidak berubah. Anata berlari keluar. "Dokter! Dokter! Selamatkan Saudara saya!" Teriak Anata memanggil dokter.

Anata cemas menunggu hasil yang diberikan dokter. Tak lama datang Orang tua Anata dan langsung menghampirinya. "Apa yang terjadi nak ? Tanya Mama Anata, Panik. Anata hanya menggeleng-gelengkan kepala dan sesekali air matanya keluar karena kecemasannya itu. Mama Anata yang melihat anaknya sedih seperti itu, langsung duduk di samping Anata dan memeluk Anata sambil berkata "kita serahkan kepada Tuhan nak, sebaiknya kita doakan Melody ya." Mama Anata terbawa suasana dan ikut meneteskan air mata.

Anata tetap merasa cemas dan hanya duduk lemas menunggu kata yang bisa menenangkan hatinya, dan lagi-lagi sesekali air matanya keluar, dan dia ingat Sapu tangan milik Melody yang dia pegang, air mata itu kembali jatuh saat Anata menatap sapu tangan Melody, dan berkata "Kamu pasti baik-baik saja Melody, aku sayang kamu!! Anata mencium sapu tangan itu. Tak lama Dokter pun keluar dari kamar Melody, sontak saja Anata langsung berdiri.

"Bagaimana keadaan Melody Dok ?" Tanya Anata penuh kecemasan.

"Maafkan kami" Kata dokter sambil menggelengkan kepala.

"Gak! Gak Mungkin, Ini pasti bercanda" Air mata Anata keluar semakin menjadi-jadi.

"Melody gak papa kan dok ? Tanyanya lagi.

"Maafkan kami, kami sudah berusaha sekuat tenaga kami, tapi Tuhan berkhendak lain, saya turut berduka cita atas kepergian Saudari Melody." Kata dokter.

Tanpa basa basi lagi, Anata berlari dan langsung memeluk Melody. "Melody! Bangun Mel! Bangun! Jangan tinggalkan aku! Teriak Anata sambil menangis. Arwah Melody mendekati Anata, "Semua sudah terlambat Anata, terima Kasih untuk semua kebahagiaan yang kamu berikan." Arwah melody tersenyum dan perlahan menghilang. Anata teriak memanggil nama Melody. "Melodyyyyy…………………….."

**

Pemakaman Melody sudah selesai, orang-orang pun sudah pada meninggalakan makam tapi Anata masih berada disamping kubur Melody, terus menggenggam Sapu tangan dari Melody itu. "Mel, aku sudah iklas atas semua ini, kamu jaga diri baik-baik di alam sana ya, tegur aku kalau aku ada salah disini. Mel, walaupun rasa ini tak kesampaian, tapi aku bahagia aku masih dapat bersama sama kamu, berbagi kasih sayang walaupun hanya sebatas rasa seorang kakak pada adiknya, tapi aku memberinya lebih dari rasa itu. Kamu tahu Kamu yang terindah Melody. Dan Sapu Tangan Milikmu ini bakal selalu aku jaga, karena ini satu-satunya barang yang aku punya yang aku dapatkan darimu. Aku mau pulang sekarang ya Mel, kamu tenang ya, tidurlah yang lebih nyenyak lagi. Aku bakalan balik lagi kesini kok. Bye Melody, I Love you.



END



Pengirim :
Author By : Anata Adi Dharma
Twitter Anda : @AnataAdi
Judul Cerpen Anda : Sapu Tangan Milik Melody
Inspiration By : Melody Nurammdhani Laksani
Kategori Cerpen :Sedih

Gambar Untuk Cerpen Anda
http://www.jotform.me/uploads/guest_40701626279051/40701633082445/265968133386902187/proxy%28203%29.jpg

Unknown

I'm just newbie pentester and linux enthusiast

No comments :

Post a Comment

Leave a Comment...

Powered by Blogger.

About Us