Sosok Pengubahku
Hari ini cuaca Jogja terasa sangat panas, hal yang membuatku ingin membasahi tenggorokanku dengan cairan segar yang dapat meredakan dahagaku. Aku berjalan mencari minum sembari menantikan kelas selanjutnya yang akan di mulai pada pukul 3 sore nanti. Saat aku sedang membeli minuman aku melihat sosok gadis yang anggun dengan mata sipit khas negeri tirai bambu. Aku tidak pernah melihat gadis tersebut selama berkuliah disini. Apa dia mahasiswa baru? Rasanya pengen kenalan deh. Hal tersebut yang membuatku ingin mendekat untuk mengajaknya berkenalan.
'hay, mahasiswa baru yah? Aku Rama' sembari menyodorkan tangan. Dia melengos tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya, hal ini semakin membuatku bersemangat karena sejauh ini belum ada gadis yang menolak saat aku mengajaknya berkenalan. Suatu ketika aku kembali mendekatinya 'hay, kamu yang kemarin kan?' sembari menyodorkan tangan. Dia kembali melengos dan dengan reflek tanganku memegang tangannya agar tidak pergi meninggalkanku. Belum sempat sepatah katapun keluar dari mulutku dia berkata 'kamu pengen kenal sama aku cuma gara-gara liat aku kan kemaren? Aku engga pengen kenal sama kamu dengan sikap yang kaya gini. Maaf aku ada kelas tolong lepasin' 'bentar sikap …' dia meninggalkanku.aku sedikit bingung sikap apa yang membuatnya bersikap seperti itu.
Mendengar dia berkata seperti itu membuatku berpikir apa selama ini sikapku kurang baik. Mungkin dia memandang sikap pria yang mudah ingin berkenalan kurang baik, ya sedikit masuk akal juga si aku juga baru melihatnya dan langsung meminta berkenalan bahkan sampai menarik tangannya. Aku berniat mencarinya di kampus esok hari untuk meminta maaf atas sikapku yang kurang sopan. Beberapa hari aku mencarinya tapi belum aku temui bahkan aku sempat berpikir dia jin atau seorang manusia yang memberikan pesan kebaikan tetapi ketika di cari begitu sulit.
Akhirnya ketika aku tidak mencarinya dia muncul bersama teman-temannya, melihat moment ini aku langsung mendekat 'maaf atas sikap aku kemaren, aku mohon kamu jangan pergi lagi saat ini, aku mengaku salah' 'Rama, engga ada yang perlu di maafin buat orang yang udah nyadarin kesalahannya. Oh iya namaku Shinka aku mahasiswa baru' 'kamu inget namaku? Pantes aku engga pernah liat kamu' 'iya inget lah meskipun rada bĂȘte juga si tapi sekarang udah engga, eh Ram aku ke kantin dulu yah engga enak di tunggu temen-temen ni' 'ok deh Shin, eh tapi aku boleh minta nomor kamu engga? Itu juga kalo kamu engga keberatan' 'boleh kok Ram' dia lalu menyobek kertas dan menuliskan nomor hapenya
Selepas hari itu kami sering pergi berdua dan hal itu membuatku senang meskipun hanya sebagai seorang teman. Aku pun merasa berubah semenjak mengenal Shinka, aku lebih rajin shalat 5 waktu dan lebih giat dalam belajar. Benar-benar virus kebaikan.
Beberapa bulan kami jalani, aku merasa mempunyai perasaan yang semakin menjadi yang membuatku ingin lebih dari sekedar teman. Aku mencoba berpikir ulang mengingat Shinka bukanlah gadis biasa, memang segala perilakunya di luar kebiasaan gadis yang lain, aku pun sedikit segan untuk menyatakan perasaanku padanya karena takut dia malah menjauhiku (apabila aku di tolak). Tapi sebelum bergerak aku tidak akan pernah berkata tidak karena aku tidak akan mengetahui hasilnya sebelum mencoba
Semua telah aku rencanakan aku menguatkan tekad dan berpikir optimis akan semua jawaban yang akan Shinka berikan. Aku berjanjian di sebuah taman di kota jogja dan malam itu aku seperti menjadi pemeran utama dalam sebuah drama musical karena aku menggunakan sebuah gitar. yap aku akan menggunakan gitarku untuk menyatakan perasaanku pada Shinka. Shinka datang tepat pukul 7 malam seperti yang telah kita janjikan sebelumnya
Mungkinkah kau tau
Rasa cinta yang kini membara
Yang masih tersimpan
Dalam lubuk jiwa
Ingin ku nyatakan
Lewat kata yang mesra untukmu
Namun ku tak kuasa
Untuk melakukannya
Mungkin hanya
Lewat lagu ini
Akan kunyatakan rasa
Cintaku padamu
Rinduku padamu
Tak bertepi
Mungkin hanya
Sebuah lagu ini
Yang akan slalu kenyanyikan
Sebagai tanda
Betapa aku
Inginkan kamu
Beberapa bait lagu tersebut yang aku nyanyikan saat menyambut kedatangan Shinka. Ketika Shinka datang dia seperti orang bingung tidak mengerti apa maksud dari semua ini 'Ram, kok kamu bawa gitar si kamu juga nyanyiin …' 'sst. Sebelum kamu berkata apapun, ijinkan aku untuk mengawali semuanya malam ini tuan putri. Shinka aku suka sama kamu, sama kamu aku bisa berubah jadi pribadi yang lebih baik, sama kamu aku nyaman, tiap bareng kamu aku serasa liat bidadari kebaikanku. Mau engga kamu jadi pacarku Shin?' 'Rama…' dia menangis lalu memelukku 'lho kok malah nangis Shin? Aku salah yah?' 'engga, engga, sama sekali engga. Aku baru pernah dapet kejutan kaya gini Ram, Cuma kamu yang bisa bikin aku nangis bahagia kaya gini' 'ya aku Cuma usaha Shin, aku juga seneng kalo kamu suka sama semua ini' Shinka melepas pelukannya dan duduk 'Shin emm jawabannya gimana?' 'Ram kayanya aku engga bisa buat semua ini' 'maksdunya? Kamu engga mau jadi pacarku Shin' 'aku engga bisa terus jadi temen kamu, aku mau kita lebih dari temen Rama' 'Shinka!!! Makasih, makasih banget yah. Aku janji engga akan mau sia-sia in kamu, makasih sayang' 'Iya Rama jadilah sosok yang bisa jadi panutanku yah, kamu yang terbaik.'
Pengirim :
Author By : Reqzi Syahrial
Twitter Anda :
Judul Cerpen Anda : Sosok Pengubahku
Inspiration By : Shinka JKT48
Kategori Cerpen :Romantis
Gambar Untuk Cerpen Anda
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment
Leave a Comment...